“Bagaimana Taeyoun-chan. Apa jawabanmu?” tanya lelaki didepannya membuatnya lebih bingung.
“Hmm…Siwon-kun. Maaf tapi aku…aku butuh waktu.” Jelasnya pada Siwon. Lelaki yang baru saja menyatakan cintanya padanya. Ia bingung luar biasa. Karena selama ini menganggap lelaki ini hanya temannya yang biasa. Namun akhor-akhir ini ia merasakan hal yang lain. Hal yang membuatnya pusing setengah mati. Ia mulai ditumbuhi akar-akar cinta dan mulai menyukai Siwon. Ia mungkin bisa saja bilang ya saat itu. Namun ia merasakan ada hal yang melarangnya untuk mengatakan itu.
“Baiklah Taeyoun-chan. Aku akan menunggumu. Tapi berapa lama?” tanya Siwon. Taeyoun hanya menggeleng pelan.
“Mungkin butuh 1 minggu.”
“Selama itukah?” tanya Siwon sedikit(mungkin)kecewa. Taeyoun hanya mengangguk. Ia menunduk terus. Tidak berani bersuara ataupun melihat wajah Siwon yang sedang memandangnya.
“Subete no kenri ga arimasu. Watashi ga matte imasu.” Ujarnya. Taeyoun hanya diam. diam dan membisu. Lalu Siwon mendekatinya. Taeyoun dapat merasakan tangan Siwon yang mulai mendekatinya. Seperti yang ia duga didalam kepalanya, Siwon memeluknya. Memeluknya erat. sangat erat. seperti tidak rela berpisah dengan Taeyoun. Taeyoun diam. ia tidak berani berkata apapun. Karena jika ia mengeluarkan suara maka air matanya akan merebak turun.
“Taeyoun-chan, Watashi wa anata o aishite imasu.”bisik Siwon ditelinganya. Membuatnya tambah tidak bisa menahan air matanya. Lalu Siwon melepaskan pelukannya dan mencium kening Taeyoun. Lalu ia pergi. Meninggalkan Taeyoun yang pertahanannya sudah jebol. Taeyoun menangis. Taeyoun sendiripun tidak mengerti mengapa ia menangis. Dan harusnya ia senang.
***
Siwon berbalik dan meninggalkan Taeyoun. Namun baru saja beberapa langkah ia dapat mendengar isak tangis gadis itu. Namun ia tidak bisa. Ia tidak bisa berbalik dan menenangkannya. Gadis itu bukan miliknya sekarang. Belum menjadi miliknya. Dan ia berharap agar gadis itu segera menjawab.
***
Siwon berbalik dan meninggalkan Taeyoun. Namun baru saja beberapa langkah ia dapat mendengar isak tangis gadis itu. Namun ia tidak bisa. Ia tidak bisa berbalik dan menenangkannya. Gadis itu bukan miliknya sekarang. Belum menjadi miliknya. Dan ia berharap agar gadis itu segera menjawab.
“Siwon-ani!” panggil seseorang dibelakang Siwon saat ia akan masuk kedalam apartemennya. Siwon berbalik. Dan melihat gadis yang dibencinya sekarang sedang melambai padanya.
“Ada apa Jessica?” tanya Siwon tidak semangat sedikitpun.
“Ah…begini…aku…aku mau minta diajari gitar olehmu bisa?” tanyanya semangat. Diwajah gadis itu tidak tampak keraguan sama sekali. pede sekali gadis ini. Dikiranya aku akan mengiyakan. Ia memandang gadis didepannya, Jessica masih memandangnya dengan mata memohon.
“Mōshiwake arimasen. Aku tidak bisa. Hari ini jadwalku padat sekali. Mungkin lain kali.” Jawab Siwon. Wajahnya yang awalnya ceria sedikit murung dan kecut. Jessica hanya mengangguk
“Baiklah. Tidap apa-apa ani. Maaf mengganggu. Arigatogozaimasu. Sugu ni anata o sanshō shite kudasai.” Ujar Jessica melambai pada Siwon dan berlari. Siwon hanya memandangnya sekilas dan masuk kedalam.
***
Jessica tau. Bahwa Siwon berbohong padanya. Jessica tau, ia tidak akan dilihat oleh Siwon. Tadi saat Siwon menolaknya dengan alasan jadwal padat, hatinya sungguh sakit. Padahal sebenarnya ia tahu, hari ini SUJU sama sekali tidak ada jadwal manggung atau sebagainya. Ia tadi menanyakannya pada Heechul. Jessica sampai diapartment camp SNSD. Ia masuk dan langsung memeluk Sunny. Sunny tentu saja yang tidak tau apa-apa langsung kaget dan khawatir.
***
Jessica tau. Bahwa Siwon berbohong padanya. Jessica tau, ia tidak akan dilihat oleh Siwon. Tadi saat Siwon menolaknya dengan alasan jadwal padat, hatinya sungguh sakit. Padahal sebenarnya ia tahu, hari ini SUJU sama sekali tidak ada jadwal manggung atau sebagainya. Ia tadi menanyakannya pada Heechul. Jessica sampai diapartment camp SNSD. Ia masuk dan langsung memeluk Sunny. Sunny tentu saja yang tidak tau apa-apa langsung kaget dan khawatir.
“Ada apa Jessica-chan?” tanya Sunny. Saat itu diruangan hanya ada Sunny, Jessica, Yuri, dan Taeyoun yang baru saja melepas mantelnya. Ketiga temannya langsung saling berpandangan dan mencoba menenangkan Jessica.
“Aku…aku…aku…disakiti..” ujarnya lirih dan berat.
“Oleh siapa?” tanya Taeyoun sang Leader. Dan Leader harus bisa mengurusi semua masalah anggota-anggota lainnya.
“Seseorang. Cowo tentu. Dan..maaf aku belum bisa bilang.” Ucap Jessica lagi sambil menghapus air matanya. Semuanya saling mengangguk dan mengerti. Lalu Taeyoun mendekati Jessica. Ia duduk disebelahnya dan membelai rambut Jessica. Bagi Jessica Taeyoun dianggap sebagai pengganti ibunya di SNSD.
“Sudahlah Jessica-chan. Aku yakin kamu kuat. Kamukan paling bersemangat disini. Kamu yang selalu bisa mencairkan suasana. Selalu memberikan semangat pada kami semua. Jangan sedih ya.” Ujar Taeyoun menenangkan Jessica.
“Sunny-chan Yuri-chan, bisa ambilkan timun untuk Jessica. Lihat, matanya bengkak karena menangis. Dan nanti malam kita ada konser. Aku tidak mau salah satu Lead Vocal kita berpenampilan seperti panda.” Suruh Taeyoun. Sunny dan Yuri mengangguk dan pergi meninggalkan mereka berdua.
“Nah Jessica. Kau sekarang bisa ceritakan kejadian persisnya..atau aku harus bertanya siapa..” tanya Taeyoun. Jessica hanya diam. ia bingung apakah akan menceritakannya pada Taeyoun-ane apa tidak. Tapi Taeyoun adalah orang yang paling dekat dengannya. Ia adalah ibu bagi SNSD. Ia bisa melindungi kami semua dan sangat dewasa. Mungkin kalau aku cerita…akan lebih baik. Pikirnya saat itu.
“Hmmm…tadi aku pergi untuk menemui orang itu. Aku berniat ingin belajar gitar padanya. Namun, orang itu menolakku dan menggunakan alasan bahwa jadwalnya sibuk. Padahal aku tau…jadwalnya..saat itu kosong. Dan aku sangat tidak bisa dibohongi oleh seorang cowo. Hatiku sangat sakit.” Jelas Jessica dengan suara pelan.
“Oleh siapa kau diperlakukan seperti itu? Apa kau memang menyukainya?” tanya Taeyoun hati-hati. Jessica sangat ragu untuk menjawab. Namun akhirnya nama itu meluncur dari bibirnya…
“Siwon-ani”
***
Okay. Hari ini Taeyoun mendapat 2 masalah. Yang pertama Siwon menyatakan cintanya pdanya. Dan…ternyata Jessica sudah lama menyukai Siwon. Taeyoun tambah bingung. Ia bingung antara memilih persahabatannya atau cintanya. Setelah ia mendengar Jessica menyebutkan nama Siwon, pas Sunny dan Yuri datang. Maka pada saat itu ia izin ada urusan.
***
Okay. Hari ini Taeyoun mendapat 2 masalah. Yang pertama Siwon menyatakan cintanya pdanya. Dan…ternyata Jessica sudah lama menyukai Siwon. Taeyoun tambah bingung. Ia bingung antara memilih persahabatannya atau cintanya. Setelah ia mendengar Jessica menyebutkan nama Siwon, pas Sunny dan Yuri datang. Maka pada saat itu ia izin ada urusan.
“Bukannya kau baru pulang? Mengapa pergi lagi?” tanya Sunny heran.
“Aku lupa ada janji. Maaf.” Lalu iapun pergi mengambil mantelnya lalu keluar. Entah mau kemana. Yang pasti ia mau menenangkan diri dari masalah-masalahnya.
***
***
“Watashi-tachi no kafe o hōmon shite itadaki arigatōgozaimasu.” Ujar salah satu “maid” kafe pada Taeyoun sambil membungkuk. Taeyoun hanya melangkah keluar dan duduk disalah satu bangku ditaman. Menikmati sedikit coffenya sambil membaca sebuah buku berjudul “My Friend My Dream”. Ia tidak sadar, dari jauh Siwon sedang memandanginya. Hari ini tepat 1 minggu setelah Siwon menyatakan perasaannya pada Taeyoun. Dan ia gadis itu berjanji akan mengatakan jawabannya hari ini. Siwon dengan hati yang teguh, mencoba untuk berjalan menuju Taeyoun. Ia berjalan sangat hati-hati. Takut gadis itu terkejut dan tidak mau bertemu dengannya. Sama seperti beberapa hari yang lalu.
“Taeyoun-chan.” Panggilnya pelan. Gadis itu melirik kearah suara. Ia melihat Siwon mengenakan pakaian yang sangat sporty tapi sangat keren dan cocok untuknya. T-shirt lengan pendek putih bertuliskan “Bitchi Seiko”, yang menampakkan otot-ototnya. Lalu celana panjang jeans ternama dan topi.
“Siwon.” Ujar gadis itu lirih. Ia langsung menutup bukunya dan berdiri menghadap ke arah Siwon. Hari ini aku tidak bisa menghindarinya. Akukan sudah memiliki jawaban. Taeyoun memang sudah bersiap-siap akan hal ini. Dan ia benar-benar berpikir selama 1 minggu penuh.
“Sumimasen, watashi wa anata no yoka jikan o chūdan sa remashita. Tapi kau masih ingat janjimu 1 minggu lalu?” Tanya Siwon padanya. Taeyoun mengangguk. Ia mengatup rapat-rapat bibirnya untuk mempersiapkan jawabannya.
“Aku…aku berfikir penuh selama 1 minggu ini…bahwa…” ujarnya terhenti. Taeyoun ingin memastikan jawabannya benar-benar pasti.
“Aku..aku…”
“Menerimamu.” Ujar Taeyoun dalam satu tarikan nafas. Ia benar-benar gugup akan hal itu. Ia benar-benar takut. Lalu Taeyoun menunduk dan tidak berani melihat wajah Siwon yang berseri-seri. Siwon lalu memelik Taeyoun. Ia mendekapnya sangat dalam, sampai-sampai sepertinya ia dapat merasakan detak jantung Taeyoun.
“Terimakasih.” Ujar Siwon sambil tetap memeluk Taeyoun. Saat itu Siwon berjanji pada dirinya, akan selalu setia pada gadis dihadapnnya itu.
Karena terlalu larut dalam kebahagiaan. Baik Siwon ataupun Taeyoun tidak menyadari Jessica melihat dan memandang mereka dari kejauhan dengan hati yang sakit.
***
Siwon kembali ke apartementnya setelah ia mengantar Taeyoun kerumahnya.Ahh…akhirnya. ujarnya dalam hati. Ia sangat lega dan bisa tidur nyenyak malam ini. Ia sangat senang, akhirnya gadis yang selama ini ia sukai membalas perasaannya. Saat ia masuk ke rumah, ia melihat Jessica sudah berada didalam rumahnya. Duduk dikursi.
Karena terlalu larut dalam kebahagiaan. Baik Siwon ataupun Taeyoun tidak menyadari Jessica melihat dan memandang mereka dari kejauhan dengan hati yang sakit.
***
Siwon kembali ke apartementnya setelah ia mengantar Taeyoun kerumahnya.Ahh…akhirnya. ujarnya dalam hati. Ia sangat lega dan bisa tidur nyenyak malam ini. Ia sangat senang, akhirnya gadis yang selama ini ia sukai membalas perasaannya. Saat ia masuk ke rumah, ia melihat Jessica sudah berada didalam rumahnya. Duduk dikursi.
“Koko de nanishi teru no? Kenapa kau bisa masuk? Kenapa…” belum sempat semua pertanyaan Siwon keluar, Jessica sudah berlari memeluk Siwon. Siwon tentu saja kaget dan mencoba melepaskan diri.
“Hentikan! Lepaskan Aku! Anatawa Haji ka?!” teriak Siwon mendorong Jessica agar menjauh darinya.
“Maafkan aku ani. Tapi ini gara-gara dirimu juga aku seperti ini. Apa kau tidak sadar? Selama ini aku selalu perhatian padamu. Tapi kenapa…kenapa…kenapa kau tidak bisa menerima perasaanku?!” teriak Jessica kepada Siwon yang ada dihadapannya.
“Selama ini aku memendam semuanya. Aku mencoba mendekatimu dengan berbagai macam cara. Tapi kau tidak pernah berpaling. Lalu…lalu…sampai akhirnya aku melihatmu. Aku melihatmu dengan Taeyoun-ane. Kau…kau…” ujar Jessica terpotong karena isakkan tangisnya pecah.
“Kau bahkan tidak menghalangiku dengan perasaan ini. Kau membiarkanku sakit terus menerus. Dan saat aku kira mungkin suatu saat pintu hatimu itu akan terbuka untukku, kau malah menutupnya!” ujar Jessica lagi. Siwon yang melihatnya hanya mendesah dan mendekati Jessica.
“Sudahlah. Kalau kau sudah berhenti menangis sebaiknya kau pulang.” Ujar Siwon memberikan sapu tangannya lalu pergi kekamarnya. Meninggalkan Jessica yang terisak. Lalu Jessica berlari keluar.
***
“Jessica! Ya ampun! Kemana saja kau?” tanya Taeyoun saat Jessica masuk ke dalam rumah.
***
“Jessica! Ya ampun! Kemana saja kau?” tanya Taeyoun saat Jessica masuk ke dalam rumah.
“Kami semua cemas dan berniat melapor polisi. Aku kira kau hilang.” Ujar Taeyoun lagi. Jessica hanya menanggapinya datar dan berlalu. Tapi Taeyoun menahan tangan Jessica. Tapi Jessica memandangnya tajam.
“LEPAS! Watashi ga okonatte miyou! Aku benci padamu ane!” ujarnya sambil melepaskan diri dan berlari menjauhi Taeyoun.
“Jessica tunggu!” panggil Taeyoun. Namun Jessica sudah masuk ke kamar. Menutup pintu dan menangis tersedu-sedu.
***
“Ada apa Taeyoun-chan? Kau melamun terus.” Tanya Siwon saat mereka berdua sedang pulang dari “SM Fan o mitashite imasu” . Taeyoun yang duduk disamping Siwon saat itu hanya diam. Ia masih memikirkan kejadian 3 hari yang lalu saat Jessica bilang bahwa ia membenci dirinya. Kata-kata itu sungguh membuatnya sakit dan tidak bersemangat. Jessica sekarang mulai menjauhi Taeyoun sebisa mungkin. Namun saat konser mereka bisa dekat dan ceria. Tapi dibelakangnya…
***
“Ada apa Taeyoun-chan? Kau melamun terus.” Tanya Siwon saat mereka berdua sedang pulang dari “SM Fan o mitashite imasu” . Taeyoun yang duduk disamping Siwon saat itu hanya diam. Ia masih memikirkan kejadian 3 hari yang lalu saat Jessica bilang bahwa ia membenci dirinya. Kata-kata itu sungguh membuatnya sakit dan tidak bersemangat. Jessica sekarang mulai menjauhi Taeyoun sebisa mungkin. Namun saat konser mereka bisa dekat dan ceria. Tapi dibelakangnya…
“Taeyoun-chan.” Panggil Siwon sekali lagi. Panggilan ini membuyarkan lamunan Taeyoun.
“Ada apa?” tanyanya pada Siwon.
“Kau melamun terus. Ada apa? Ada masalah?” tanya Siwon pada Taeyoun. Namun gadis itu hanya menggeleng.
“Tidak apa. Hanya lelah.” . Ujar Taeyoun. Saat itu mereka sedang berada di mobil Siwon.
“Kalau begitu sebaiknya kau istirahat. Aku takut kau sakit.” Ujar Siwon. Mempercepat laju mobilnya agar segera sampai di apartment Taeyoun.
“Oh ya Taeyoun-chan, tadi aku bilang pada semua anggota kalau aku dan kau sudah berpacaran.” Ujar Siwon. Taeyoun terkejut. Sedikit memang karena dia tidak terlalu peduli.
“lalu apa tanggapan mereka?”
“Mereka kaget. Itu pasti. Soalnya di SUJU hanya akulah yang jarang sekali pacaran. Dan sekarang saat aku berpacaran mereka kaget. Dan mereka lebih kaget bahwa gadis itu adalah kamu.” Jelasnya sambil tersenyum kecil. Taeyoun hanya tersenyum. Lalu ia kembali melamun. Tiba-tiba sesuatu terbesit diotaknya. Sesuatu yang membuatnya tau, apa alasan Jessica marah padanya…
***
Sesampainya dirumah, Taeyoun masuk kedalam. Ia melihat Jessica sedang membaca majalah sendirian diruang tv. Tidak ada orang lain sama sekali.
***
Sesampainya dirumah, Taeyoun masuk kedalam. Ia melihat Jessica sedang membaca majalah sendirian diruang tv. Tidak ada orang lain sama sekali.
“Imoto Jessica. Bisa kita bicara sebentar?” tanya Taeyoun. Jessica hanya memandangnya dan menyimpan majalahnya. Itu pertanda bahwa ia setuju.
“Jessica, apa perubahan sikapmu selama ini ada hubungannya dengan sesuatu?” tanya Taeyoun. Jessica hanya diam. wajahnya masih datar, namun matanya itu tersirat seperti bingung.
“Atau mungkin aku harus katakan “siapa”?” tanya Taeyoun lagi. Kali ini Jessica mendesah lalu menjawab,
“Ya. Ini ada hubungannya dengan seseorang ane…”
“Apa orang itu adalah Siwon-kun?” tanya Taeyoun lagi dengan hati-hati. Jessica diam.
“Kaito Jessica. Apa dengan diam artinya itu benar?” tanya Taeyoun. Jessica merasa seperti sedang diintrogasi sipir penjara. Ia ingin sekali jujur. Namun hatinya pasti sakit.
“Ya. Orang itu adalah Siwon-ani.” Akhirnya ia mengeluarkan suara. Taeyoun yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas. Ia sepertinya sangat bingung akan semua ini.
“Moshiwake arimasenga Taeyoun-ane, kalau tidak ada yang mau dibicarakan aku mau ke kamar dulu.” Ujar Jessica. Ia sangat sakit. Sangat sakit. Padahal 3 hari ini ia menjauhi Taeyoun untuk menenangkan diri. Dan hari ini semuanya telah rubuh. Sesuatu benteng yang dibuat agar ia tidak sakit, telah dihancurkan oleh Taeyoun.
“Tunggu Jessica. Apa kau menyukai Siwon-kun? Apa aku telah sangat menyakiti hatimu?” tanya Taeyoun. Jessica yang akan masuk kamar terhenti didepan pintu.
“Apa dengan aku menyerahkan Siwon-kun padamu, kau akan memaafkanku?” tanya Taeyoun lagi. Baik Taeyoun maupun Jessica sama-sama kaget. Mereka tidak mengerti kemana arah jalan pembicaraan mereka.
“Taeyoun-ane…”
“Kalau kau mau, maka besok aku akan putus dengannya. Aku janji.” Ujar Taeyoun. Lalu Jessica masuk kamar. Taeyounpun menangis.
***
“Taeyoun-chan! Sore wa nanidesu ka? Kenapa kau tiba-tiba mau bertemu denganku?” tanya Siwon. Gadis itu hanya memandangnya dengan datar.
***
“Taeyoun-chan! Sore wa nanidesu ka? Kenapa kau tiba-tiba mau bertemu denganku?” tanya Siwon. Gadis itu hanya memandangnya dengan datar.
“Aku mau mengatakan hal yang penting padamu.” Ujar Taeyoun. Siwon heran, namun dalam hatinya ia merasa ini bukan hal yang bagus.
“Maaf Siwon-kun, Watashi wa, watashi-tachi wa watashi-tachi no kankei o kettei suru.”. mata Siwon membelalak seketika itu.
“Kenapa?! Kenapa Taeyoun?!” tanya Siwon. Taeyoun hanya menggeleng.
“Sebenarnya aku tidak menyukaimu selama ini. Aku tidak bisa menjadi gadis yang baik untukmu. Dan aku yakin, Kau bisa mendapatkan gadis yang lebih baik. Aku yakin itu. Misalnya Jessica.” Ujar Taeyoun pelan. Ia menahan sakit di hatinya dan menahan air mata yang akan merebak turun.
“Maksudmu?”
“Jessica menyukaimu. Ia memberikan cinta yang tulus kepadamu. Ia mampu memberikan segalanya untukmu. Ia sangat sayang padamu. Dan aku yakin kaupun akan bahagia nanti.” Jelas Taeyoun.
“Tapi aku tidak suka padanya. Aku cinta padamu. Dan perasaan ini tidak bisa dipaksakan.” Ujar Siwon marah. Ia merasa gadis didepannya baru saja membuat hatinya hancur.
“Aku tidak memintamu untuk menyukainya sekarang. Aku yakin nanti kau akan suka padanya.” Ujar Taeyoun. Siwon hanya bisa diam. ia mengepalkan tangannya. Tanda bahwa amarahnya mulai naik. Ia benar-benar kecewa dengan Taeyoun.
“Maaf Siwon-kun. Aku hanya mau menyampaikan itu. Sayonara…” ujar Taeyoun sambil berbalik dan berlari menjauhi Siwon. Air matanya turun ketika ia berlari. Tapi ini demi yang terbaik. Ya..ini demi yang terbaik.
***
Hati Siwon benar-benar rapuh dan hancur. Ia tidak menyangka, selama ini sikap Taeyoun yang baik hanyalah sebatas kepalsuan. Ia benar-benar merasa…sakit hati. Dan seharian itu ia benar-benar tidak konsentrasi pada pekerjaannya. Ia berkali-kali dimarahi oleh Leeteuk akibat salah lirik ataupun banyak melamun saat pembuatan MV.
***
Hati Siwon benar-benar rapuh dan hancur. Ia tidak menyangka, selama ini sikap Taeyoun yang baik hanyalah sebatas kepalsuan. Ia benar-benar merasa…sakit hati. Dan seharian itu ia benar-benar tidak konsentrasi pada pekerjaannya. Ia berkali-kali dimarahi oleh Leeteuk akibat salah lirik ataupun banyak melamun saat pembuatan MV.
“OYA-TSU! Siwon! Kau sedang melamun lagi kah? Giliranmu menyanyi sudah lewat!” bentak Donghae pada Siwon. Siwon mengerjap dan memandang Donghae. Ia hanya bisa meminta maaf dan membungkuk.
“Sepertinya kau memiliki masalah yang serius ani.” Ujar Kyuhyun tiba-tiba. Siwon yang mendengar itu hanya bisa tersenyum kecut kepada Kyuhyun.
“Apa ini ada masalah dengan Taeyoun-ane?” tanya Kyuhyun seakan bisa membaca pikiran Siwon. Siwon membelalak kaget. Lalu menyeret Kyuhyun ke pojok ruangan.
“Bagaimana kau tau?” tanya Siwon. Kyuhyun hanya tersenyum.
“Apakah kita baru saja berteman ani? Aku sudah tau watak semuanya disini.” Ujar Kyuhyun sambil tertawa. Siwon hanya tersenyum kecil. Lalu ia mengangguk dan menceritakan semuanya.
“Dia lali tiba-tiba saja memutuskan hubungan denganku. Dan yang lebih anehnya dia menyuruhku pacaran dengan Jessica. Aku tidak tau bagaimana pikira wanita.”
“Ani, wanita itu sulit. Mereka selalu memikirkan hal sekecil apapun dengan rumit. Itulah yang menyebabkan kita para lelaki kadang menganggap perempuan itu susah.Tapi mereka juga memiliki alasan. Mereka selalu menginginkan yang terbaik untuk hidup mereka dan orang-orang yang mereka sayangi. Seperti yang dilakukan Taeyoun-san. Dia melakukan itu karena dia ingin ani bahagia. Ia juga ingin membuat ani dapat membuka hati untuk Jessica. Mungkin agar ani dan Jessica dapat bahagia.” Jelas Kyuhyun panjang lebar.
“Tapi, aku rasa dia menyukaiku. Aku yakin. Tapi kenapa dia malah memutuskan hubungan? Itu mungkin bagi dia baik denganku, tapi dia sendiri tersiksa.” Tanya Siwon.
“Ani, perempuan itu sebenarnya memiliki hati yang mulia. Mereka rela mengorbankan perasaan mereka hanya demi orang yang mereka sayangi. Mereka mungkin ingin orang-orang disekelilingnya bahagia. Walaupun harus mengorbankan perasaan sendiri.” Jelas Kyuhyun lagi.
“Lalu aku harus bagaimana?” tanya Siwon. Kyuhyun diam sejenak untuk berpikir. Lalu ia kembali tersenyum
“itu terserah ani saja. Menurutku bagaimana kalau ani berbicara dengan Taeyoun-san? Berbicara dengan dia yang terbaik.”
“ya. Kau benar. Terimakasih ototo ku yang baik. Aku akan berusaha menyelesaikan masalahku.” Ujar Siwon berdiri. Lalu tiba-tiba anggota Super Junior yang lain mendekat.
“Ya benar. Kau memang harus menyelesaikan masalahmu. Atau kau tidak hanya merugikan orang lain, tapi juga kami.” Ujar Ryewook.
“Hei, kalian semua menguping?” tanya Siwon kaget. Heechul lalu maju.
“Tentu saja. kami tidak mau ketinggalan gosip terbaru.” Ujarnya sambil cekikikan. Lalu Siwon mengambil mantelnya dan keluar. Sebelum keluar ia berbalik dan menghadap Heechul,
“Dasar, goshippu.” Lalu pergi. Ia masuk ke mobilnya dan melaju dengan kencang.
***
Di camp SNSD, Jessica dan Taeyoun kembali ke pembicaraan mereka.
***
Di camp SNSD, Jessica dan Taeyoun kembali ke pembicaraan mereka.
“Jessica, aku sudah putus dengan Siwon. Sekarang kamu bisa mengambilnya kalau kau mau.” Ujar Taeyoun. Ia memandang Jessica yang kaget. Ia tidak menduga ucapan Taeyoun waktu itu nyata.
“Apa? Kenapa ane? Apa karena aku?” tanya Jessica. Ia memang mencintai Siwon, tapi ia juga tidak mau membuat hubungan orang lain hancur karena dia.
“Dono yona? Tentu saja tidak. Ini hanya karena aku tidak mau membohongi Siwon lebih panjang lagi. Aku hanya menyiksa…hatiku.” ujar Taeyoun. Maaf Jessica, ini memang karena kau tapi aku harus berbohong.
“Usotsuki! Aku tau kau mencintainya. Kau bahkan sangat bahagia saat ia memelukmu. Kau sangat senang.. kau tidak menyiksa hatimu.” Teriak Jessica. Saat itu memang diruangan hanya ada mereka berdua. Yang lain entah kemana.
“Jessica. Ya aku memang bohong. Tapi aku memang benar-benar tidak mau membuat hati siapa-siapa sakit.” Ujar Taeyoun.
“Ane, jika kau melepaskan dia hanya demi aku bukankah kau akan sakit?. Baiklah misalkan saat putus dengan ane, apakah Siwon akan berpaling padaku? Nai. dan itu malah akan menyebabkan Siwon ataupun aku menjadi sakit, dengan sikap ane seperti ini.” Jelas Jessica.
“Tapi setidaknya aku telah melakukan yang terbaik.” Ujar Taeyoun. Jessica menggeleng.
“Tidak ada yang baik dengan memaksakan perasaan orang lain ane. Mungkin awalnya memang baik, tapi semua itu akan berubah menjadi buruk. Bagaimana jika Siwon depresi dan bunuh diri?” tanya Jessica. Taeyoun kaget. Ia bahkan tidak berpikir sampai kesitu. Ia hanya memikirkan perasaan Jessica dan dirinya. Tapi sama sekali tidak memikirkan perasaan Siwon.
“Masaka! Ia tidak sebodoh itu dan bunuh diri.” Tepis Taeyoun.
“Tapi tidak ada yang tidak mungkin ane. Cinta dan perasaan suka, bisa membunuh segala rasa rasional pada manusia.” Jelas Jessica pelan. Taeyoun langsung terduduk lemas. Ia benar-benar tidak memikirkan segalanya dan asal bertingkah. Ia telah menerima konsekuensinya sekarang.
“Ane, jangan pernah bohongi perasaan ane sendiri. Dan apalagi jangan pernah memaksakan perasaan orang lain. Itu namanya ane egois. Ane siap akan perasaan ane sendiri, tapi ane sama sekali tidak memikirkan perasaan orang lain.” Ujar Jessica lembut.
“Tapi bagaimana denganmu? Kau pasti akan sangat sakit.” Ujar Taeyoun.
“Ane, kalaupun ane putus dari Siwon ataupun tidak. Siwon tak akan pernah melihatku. Karena aku sudah ditolak sejak awal.” Ujar Jessica
“Memang sakit, namun akan lebih sakit lagi jika Siwon menyukaiku hanya karena ane. Aku tidak mau.” Lanjutnya. Taeyoun hanya mengangguk. Ia menghapus airmatanya yang sedari tadi turun. Ia memeluk Jessica.
“Arigatogozaimasu Jessica. Kau perempuan sekaligus sahabat yang sangat baik. Dan maafkan aku.” Ujar Taeyoun.
“Anata wa kangei shite iru. Aku juga minta maaf sudah menyusahkan ane dan marah waktu itu. Sekarang lebih baik ane ke tempat Siwon, daripada terlambat.” Ujar Jessica mendorong Taeyoun. Taeyoun mengambil mantelnya. Tiba-tiba pintu terbuka dan semua member SNSD mendekatinya.
“Taeyoun-ane. Faito!” ujar Yoona sambil tersenyum.
“Subete no arigatogozaimasu. Aku pergi dulu.” Ujar Taeyoun lalu pergi.
***
Saat itu salju baru saja turun dimalam natal. Siwon saat itu berada di taman. Ia baru saja akan ke camp SNSD saat melihat Taeyoun dikejauhan. Ia benar-benar harus menguatkan hati.
***
Saat itu salju baru saja turun dimalam natal. Siwon saat itu berada di taman. Ia baru saja akan ke camp SNSD saat melihat Taeyoun dikejauhan. Ia benar-benar harus menguatkan hati.
“Taeyoun-chan…” sebelum Siwon mengatakan semuanya, Taeyoun sudah berlari dan memeluk Siwon. Siwon kaget sungguh. Namun ia sangat senang.
“Sore wa nani desuka?” tanya Siwon bingung. Taeyoun hanya menggeleng.
“Tidak apa-apa. Aku hanya ingin minta maaf akan kejadian waktu itu. Aku memutuskanmu tiba-tiba dan menyuruhmu pacaran dengan orang yang tidak kau sukai. Aku memang egois saat itu. Aku tidak berpikir dengan benar. Maaf.” Ujar Taeyoun. Ia memandang Siwon. Mata itu…mata yang selama ini telah aku sakiti. Dan sekarang tak akan pernah lagi.
“Taeyoun-chan. aku mengerti akan semua yang kau mau. Dan aku harap kau masih memiliki tempat untukku dihatimu.” Ujar Siwon. Taeyoun mengangguk.
“Kau selalu memiliki tempat dihatiku. Aku mencintaimu Siwon-kun” ujar Taeyoun disambut oleh pelukan hangat Siwon. Salju turun dengan deras diantara mereka, namun semua itu akan menjadi saksi sebuah cinta yang baru muncul… Di malam Natal.