SNSD first Single Album


Get your own Myspace Countup

SNSD Anniversary

Senin, 23 Agustus 2010

7 Tanda Cewe Suka sama Cowo yang dulu di Bencinya (Kena sindrom Benci jadi Cinta)

Ohayooo..ketemu lagi yey...di EDISI KHUSUS FITNAH...hahahaha silakan menikmati ke GJ an dan ke GILA an saya....

 Inilah...7 tanda Cewe (again,karena saya Cewe jadi menulisakan hal-hal tentang Cewe) yang kena sindrom Benci Jadi Cinta..makanya cewe2 jangan sia-siakan cinta seorang cowo...karena susah sekali mendapatkan cinta yang tulus di jaman sekrang ini...(lah khotbah dulu) Nah silakan menikmati...(Jangan dimakan)

1. Saat dulu si cewe sangat benci kepada si cowo dan bahkan (berusaha) menjauh...tapi sekarang inginnya nempel mulu kayak maghnet...(bner ga nulisnya?)
2. Si cewe sangat berhati-hati kalau cowo itu ngedeketin dan digosipin sma orang lain. Sang cewe emang ikut ketawa, tapi dalam hatinya (beuhhh) nyeri bnget,,,
3. Si cewe yang awalnya ga mau ngomongin si cowo, sekarang dya jadi suka bnget ngungkit-ngungkit sikap si cowo yang dulu nyoba caper ke dia...
4. Si cewe dengan bebas dan leganya tiba-tiba saat sedang kumpul (dalam kasus rapat) bilang "Ah lega ya dia udah ga suka sama gue"....semua orang pandangin dia aneh..dan dia hanya bisa cengar-cengir..ini menunjukan si cewe mau nyombongin hal itu pada smua orang,,,
5. Saat cowo itu deket (dalam kasus sampai minta no hp)cewe lain,  si cewe dengan teganya mengintrogasi cewe yg digosipin sma si cowo...terus waktu tau cuman salah paham, dya loncat-loncat girang dan kembali ceria...
6. Si cewe nulis stat se meloww (bner ga nulisnya?) mungkin demi supaya di comment atau di Rettweet sma si cowo..dan itu akan menandakan orang2 yg baca akan menggosipkan cewe dengan cowo itu lagi...
7. Si cewe akan sangat gembira saat bertemu dengan cowo..(Dengan rasa GR yang udh stadium lanjut)

Ini memang GJ dan di adaptasi dari kisah nyata sekitar kita..kalau begitu hatur nuhun bagi manusia-manusia yang membacanya,,,

Minggu, 22 Agustus 2010

Aku adalah seorang tokoh utama. Yang mengatur segala kisah hidup. Aku merasa sedih tidak diperhatikan siapapun. Namun aku berpikir, apa untungnya untuk hidupku? Menjadi  terlihat oleh orang-orang yang ingin aku capai adalah hal yang sangat susah. Menghabiskan fisik serta mentalku. Menyiksa batinku sendiri karena tak bisa apa-apa. Namun aku yakin, suatu saat akan ada gunanya apa yang telah aku pilih ini.

aku mulai kembali pulih dan percaya akan hidupku kembali, namun saat kamu datang aku kembali tidak percaya apa-apa lagi. Tentang inner beauty yang hanya mitos saja...tetap saja laki-laki memilih cewe dari luarnya bukan dalamnya. Kembali aku mencoba bertahan akan keterpurukkan ini. Tapi tak bisa. Tak ada yang mnolong atau membantu. Aku menyiksa hidupku sendiri. Dan sampailah akhirnya aku memutuskan untuk menyerah pada takdir.  Semua orang menyukai orang-orang disekitarku, kecuali aku. tidak ada yang suka padaku. Karena aku jelek. Aku hanya bisa menerima takdir dan tak akan pernah bisa merubahnya lagi. Maka aku lebih memilih bersama Ai ke neraka dan membantunya, daripada aku harus tersiksa seperti ini. Aku akan tenggelam di Neraka....

Paitnya hidup

Aku sudah lama tidak diperhatikan oleh siapapun. aku sudah sering sekali menjadi anak yang berusaha menonjolkan bakatku, namun tidak ada satupun orang yang bahkan menyadari itu. termasuk kamu. Apa sih yang harus aku lakukan? Berusaha menjadi orang  lainkah? padahal aku sudah berusaha sekuat tenaga, tapi apa daya dan upaya semua itu sulit untuk aku lakukan. Ada beberapa pilihan yang dapat aku pilih,


 1. Aku harus menjadi oranglain dan bersikap kebalikan dari sikapku yang sekarang sehingga orang-orang akan meanggap aku ada.
2. Tetap menjadi diri sendiri dan tidak melakukan perubahan berarti namun orang lain tidak sadar selama ini aku selalu mengahrgai serta selalu menyadari mereka

manakah jalan yang aku pilih? kedua pilihan diatas memiliki sikap Negative. bahkan saat beginipun tidak ada orang yang bisa aku ajak bicara...
apakah aku harus selalu merasa tersiksa?


Picture : Enma Ai (Jigoku Shoujo)
              Hell Girl....

Kamis, 19 Agustus 2010

10Tanda seorang cewe punya rasa terhadap cowo... (EDISI KHUSUS GOSIP)


10 TANDA UMUM SEORANG CEWE NAKSIR COWO DENGAN GAYA NORAK

Haloo...ini merupakan catatan awal sebelum 7 tanda Cewe kena sindrom Benci jadi Cinta..
Selamat membaca dan berhati-hatilah...semoga kamu ga punya sikap seperti di bawah ini...


1. Saat si cowo datang mendekati si cewe (dalam kasus ini, sang cowo sedang ada keperluan dengan si cewe) si cewe dengan GRnya ketawa-ketiwi sambil meneriakan nama pnggilan cowo itu dngn lantang...itu prtanda bhwa si cewe ingin orng2 tau kalau sang cowo kenal sma dya...wkwkwkwk

2. Saat sedang rapat atau sedang kumpul2...si cewe ga berhenti-hentinya ngasih tebak-tebakan lucu spaya si cowo betah ngmng ama dya...(pdahal isi tebak2kannya GARING ABISSS)

3. Kemanapun si cowo pergi atau pindah tempat duduk...si cewe pasti ngikutin aja...kyknya ingin slalu dekat dengan si cowo...pdahal si cowo BT berat dngn tuh cewe (dlm Kasus ini)

4. demi menghindarkan gosip, si cewe mengajak teman yang lainnya untuk nmenin dya dketin si cowo...

5. saat si cowo duduk dengan orng lain (dlm kasus ini duduk dengan teman cowonya), si cewe tdk berhenti-berhentinya melirik sedikit2 demi terus memantau sang cowo agar tidak dkt dngn cewe lain...

6. Saat si cowo tdk ada,,si cewe tidak hbis2nya mmbicarakan keakrabannya dngn si cowo kpda orng lain...(Pdahal udh enek)

7. saat kumpul di ruang sempit, si cewe dengan muka TANPA DOSANYA duduk sebelah si cowo sambil sedikit mencoba menyender...(pdahal dalam kasus ini si cowo duduk dengan posisi setengah pantat)

8. Selalu menceritakan tntang cowo itu dimanapun,kapanpun, dan pada siapapun sampai2 mulutnya berbusa (malah sudah kejang2) dan yg mendengarkan smpai telinganya copot.

9. Terakhir, si cewe tdk ingat nama tman yg lainnya...yg diingat hanya nama cowo itu shingga salah mnyebutkan nma orng lain dengan nama si cowo itu...

10. Bner2 yg terakhir.....Si cewe kelihatan salah tingkah dan selalu dandan saat ada cowo itu di dekat dya... Dan suka tertawa dengan centil saat si cowo melontarkan lelucon (YANG SUDAH BULUKAN DAN GARING)...


Tidak harus melakukan hal-hal diatas, untuk mendapatkan perhatian dari cowo yang kita suka. Bukannya mendekatkan, malah kita mudah ditebak oleh cowo itu. Itu juga membuat kita di cap cewe Norak oleh orang lain. Uh,,,ga banget deh. Cukup menonjolkan apa kelebihan kita dan keuletan kita, maka kita akan bisa dilihat oleh cowo itu. Come On Girls...saatnya jadi diri sendiri dan menunnjukan bahwa KITA JUGA MAMPU ke hadapan orang lain dan cowo yang kita suka... Terima kasih sudah membaca catatan ini. :D

Minggu, 15 Agustus 2010

Persahabatan

Persahabatan itu datang ketika kita sadar mereka hadir. persahabatan itu bagaikan seikat tali yang tak mampu di rusak oleh siapapun. Persahabatan itu bagaikan Bunga dan lebah, saling menguntungkan. namun terkadang, persahabatan bagaikan racun dan manusia. Menyakitkan namun perlahan-perlahan. Tapi aku yakin, rasa sakit itu akan tergantikan oleh sesuatu yang sangat berharga. Jika hidup ini tidak merasakan rasa sakit, maka kita tidak akan pernah merasakan apapun. Maupun persahabatan, Cinta ataupun kasih sayang.

CINTA


Asam Manis Cinta

Cinta seperti rasa kue. Kadang terasa manis kalau banyak gula , kadang terasa asam kalau sudah busuk, kadang terasa pahit jika terlalu gosong dan kadang tak ada rasa jika kita tidak mencampurkan apapun ke kue itu. Cinta juga seperti warna kue, Berwarna warni dan sangat cantik tapi juga kadang hitam jika warna-warna itu dipanggang terlalu lama dan menjadi gosong.

YUI - CHE.R.RY

Tenohira de furueta sore ga chisana yuuki ni natte ita n da

emoji wa nigate datta dakedo kimi kara dattara wakuwaku shichau



henji wa sugu ni shicha dame da tte dareka ni kiita koto aru kedo

kakehiki nante dekinai no



suki nano yo ah ah ah ah



koi shichattanda tabun kidsuitenai deshou?

Hoshi no yoru negai komete CHE.R.RY

yubisaki de okuru kimi e no MESSAGE



sakura ga saiteiru kono heya kara mieteru keshiki wo zenbu

ima kimi ga kanjita sekai to juu byou tori kaete morau yori



hon no ichigyou demo kamawanainda kimi kara no kotoba ga hoshiinda

usou demo shinji tsudsukerareru no



suki dakara ah ah ah ah



koi shichattanda tabun kidsuitenai deshou?

Hoshi no yoru negai komete CHE.R.RY

yubisaki de okuru kimi e no MESSAGE



amakunaru kajitsu ga ii no

naigenai kaiwa kara sodate tai ah ah ah ah



koi no hajimari mune ga kyun to semakunaru

itsumademo matteiru kara haru no tsumetai yokaze ni azukete MESSAGE



koi shichattanda tabun kidsuitenai deshou?

Hoshi no yoru negai komete CHE.R.RY

yubisaki de okuru kimi e no MESSAGE

SADISME

Elizabeth Báthory

Elizabeth Báthory (Báthory Erzsébet di Hungaria, Alžbeta Bátoriová(-Nádasdy) di Slowakia, Elżbieta Batory dalam Polandia, lahir 7 Agustus 1560 – meninggal 21 Agustus 1614 pada umur 54 tahun), adalah countess Hungaria dari keluarga Báthory. Keluarga ini diingat untuk pertahanan melawan Utsmaniyah. Ia terkenal sebagai pembunuh berantai dalam sejarah Hungaria dan Slowakia dan diingat sebagai Wanita Berdarah Csejte (kini Čachtice). Istana Čachtice merupakan tempat ia menghabiskan hidupnya. Setelah kematian suaminya, ia dan empat pembantunya dituduh menyiksa dan membunuh ratusan wanita muda, dengan sekurangnya sebanyak 650 korban. Pada tahun 1610, ia dipenjarakan di Istana Čachtice dan menghabiskan hidupnya disana. Bathory lahir di Hungaria thn 1560, kurang lebih 100 tahun setelah Vlad 'The Impaler' Dracul meninggal. Kakek buyut Elizabeth Báthory adalah Prince Stephen Báthory yang merupakan salah satu Ksatria yang memimpin pasukan Vlad Dracul ketika dia merebut kembali kekuasaan di Walachia seabad sebelumnya.

Elizabeth terlahir dari pasangan Georges dan Anna Báthory yang merupakan bangsawan kaya raya dan salah satu keluarga bangsawan paling kaya di Hungaria saat itu. Keluarga besarnya juga terdiri dari orang-orang terpandang. Salah satu sepupunya adalah perdana menteri di Hungaria, seorang lagi adalah Kardinal. Bahkan pamannya, Stepehen kemudian menjadi Raja Polandia. Namun keluarga Báthory memiliki 'sisi' lainnya yang lebih 'gelap' selain segala kekayaan dan popularitasnya. Disebutkan bahwa salah satu pamannya yang lain adalah seorang Satanis dan penganut Paganisme sementara seorang sepupunya yang lain memiliki kelainan jiwa dan gemar melakukan kejahatan sexual.

Pernikahan dengan Ferenc Nádasdy

Tahun 1575, di usia 15 tahun Elizabeth menikah dengan Count Ferenc Nádasdy yang 10 tahun lebih tua darinya. Karena suaminya berasal dari bangsawan yang lebih rendah, maka Count Ferenc Nádasdy menggunakan nama Báthory dibelakangnya. Elizabeth tetap menggunakan nama keluarganya yaitu Báthory dan tidak menjadi Nádasdy. Kedua pasangan tersebut kemudian tinggal di Istana Čachtice, yang merupakan sebuah kastil di atas pegunungan dengan desa Čachtice dilembah dibawahnya. Suaminya jarang mendampingi Elizabeth karena Count Ferenc lebih sering berada di medan pertempuran melawan Turki Usmani (Ottoman Empire). Ferenc kemudian menjadi terkenal karena keberaniannya di medan pertempuran, bahkan dianggap sebagai pahlawan di Hungaria dengan julukan 'Black Hero of Hungary'.

Elizabeth yang masih muda tentu senantiasa merasa kesepian karena selalu ditinggal sang suami. Disebutkan dia memiliki kebiasaan mengagumi kecantikannya dan kemudian memiliki banyak kekasih gelap yang melayaninya selama sang suami tidak berada di tempat. Elizabeth bahkan pernah melarikan diri bersama kekasih gelapnya namun kemudian kembali lagi dan suaminya memaafkannya. Tetapi hal tersebut tidak mengurangi ketagihan Elizabeth akan kepuasan seksual. Disebutkan juga Elizabeth menjadi seorang biseksual dengan melakukan hubungan lesbian dengan bibinya, Countess Klara Báthory.
Satanisme

Elizabeth kemudian mulai terpengaruh dengan satanisme yang diajarkan oleh Dorothea Szentes, biasa disebut Dorka, salah seorang pelayan terdekatnya. Karena pengaruh Dorka, Elizabeth mulai menyenangi kepuasan seksual lewat penyiksaan yang dilakukannya terhadap pelayan-pelayan lainnya yang masih muda. Selain Dorka, Elizabeth dibantu beberapa pelayan terdekatnya yaitu: suster Iloona Joo, pelayan pria Johaness Ujvari dan seorang pelayan wanita bernama Anna Darvula, yang merangkap sebagai kekasih Elizabeth.

Bersama para kru S&M-nya, Elizabeth mengubah Istana Čachtice menjadi pusat teror dan penyiksaan seksual. Para gadis muda yang jadi pelayannya disiksa dengan berbagai bentuk penyiksaan seperti diikat, ditelanjangi lalu dicambuk dan juga menggunakan berbagai alat untuk menyakiti bagian-bagian tubuh tertentu.

Tahun 1600, Ferenc meninggal dan era teror sesungguhnya dimulai. Memasuki usia 40 tahun, Elizabeth menyadari bahwa kecantikannya mulai memudar. Kulitnya mulai menunjukan tanda-tanda penuaan dan keriput yang sebenarnya lumrah di usia tersebut. Tapi Elizabeth adalah pemuja kesempurnaan dan kecantikan dan dia akan melakukan apa saja demi mempertahankan kecantikannya. Suatu saat seorang pelayaan wanita yang sedang menyisir rambutnya secara tidak sengaja menarik rambut Elizabeth terlalu keras. Elizabeth yang marah kemudian menampar gadis malang tersebut. Darah memancar dari hidung gadis itu dan mengenai telapak tangan Elizabeth. Saat itu Elizabeth disebutkan 'menduga dan percaya' bahwa darah gadis muda memancarkan cahaya kemudaan mereka. Serta merta dia memerintahkan pelayannya, Johannes Ujvari dan Dorka menelanjangi gadis tersebut, menariknya keatas bak mandi dan memotong urat nadinya. Ketika si gadis meninggal kehabisan darah, Elizabeth segera mesuk kedalam bak mandi dan berendam dalam kubangan darah. Dia menemukan apa yang diyakininya sebagai 'Rahasia Awet Muda'.

Ketika semua pelayan mudanya sudah mati, Elizabeth mulai merekrut gadis muda di desa sekitarnya untuk dijadikan pelayan di Kastilnya. Nasib mereka semuanya sama , diikat diatas bak mandi kemudian urat nadi mereka dipotong hingga darah mereka menetes habis kedalam bak mandi. Seringkali Elizabeth berendam didalam kolam darah sambil menyaksikan korbannya sekarat meneteskan darah hingga tewas. Sesekali Elizabeth bahkan meminum darah para gadis tersebut untuk mendapatkan apa yang ia sebut 'inner beauty'.
[sunting] Akhir Kiprah dan Penangkapan

Lama kelamaan Elizabeth merasa bahwa darah para gadis desa masih kurang baginya. Demi mendapat darah yang menurutnya lebih berkualitas, Elizabeth mengincar darah para gadis bangsawan rendahan. Dia kemudian melakukan penculikan terhadap gadis-gadis bangsawan untuk dijadikan korbannya. Namun hal tersebut menjadi bumerang baginya. Hilangnya gadis-gadis bangsawan dengan cepat mendapatkan perhatian di kalangan bangsawan, orang-orang berpengaruh, hingga Raja sendiri. Tanggal 30 Desember 1610, pasukan tentara dibawah pimpinan György Thurzó, yang merupakan sepupu Elizabeth sendiri, menyerbu Istana Čachtice di malam hari. Mereka semua terkejut melihat pemandangan yang mereka temukan di dalam Istana Čachtice. Mayat seorang gadis yang pucat kehabisan darah tergeletak diatas meja makan, seorang lainnya yang masih hidup namun sekarat ditemukan terikat di tiang dengan kedua urat nadinya disayat hingga meneteskan darah. Di bagian penjara ditemukan belasan gadis yang sedang ditahan menunggu giliran dibunuh. Kemudian di ruang basement ditemukan lebih dari 50 mayat yang sebagian besar sudah mulai membusuk.

Sekurangnya 650 nama tercatat dalam pengadilan atas Elizabeth Bathory di tahun 1611. Nama-nama itu didapat berdasarkan laporan dari berbagai pihak. Mulai dari keluarga-keluarga petani hingga bangsawan. Elizabeth sendiri tidak pernah didatangkan ke pengadilan untuk diadili secara langsung. Hanya empat pelayannya yang diadili dan kemudian dihukum mati. Raja Hungaria memerintahkan Elizabeth dikurung dalam kamarnya di Istana Čachtice selama sisa hidupnya. Para pekerja kemudian dikerahkan untuk menutup semua pintu dan jendela ruang kamar Elizabeth dengan tembok dengan hanya menyisakan lubang kecil yang digunakan untuk memasukan makanan dan minuman.

Tahun 1614, atau 4 tahun setelah Elizabeth diisolasi dengan tembok di kamarnya sendiri, seorang penjaga melihat makanan yang disajikan untuk Elizabeth tidak tersentuh selama seharian. Penjaga itu kemudian mengintip kedalam dan melihat sang Countess tertelungkup dengan wajah di lantai. Elizabeth 'The Blood Countess' Báthory meninggal di usia 54 tahun pada 21 Agustus 1614.

K-ON - Fuwa-fuwa Time

KIMI wo miteru to itsumo HAATO DOKIDOKI
yureru omoi wa MASHUMARO mitai ni fuwafuwa
itsumo ganbaru (itsumo ganbaru) KIMI no yokogao (KIMI no yokogao)
zutto mitete mo ki'zukanai yo ne
yume no naka nara (yume no naka nara)
futari no kyori chijimerareru no ni na

aa KAMI-SAMA onegai
futari dake no Dream Time kudasai
o-ki ni iri no usa-chan daite kon'ya mo OYASUMI


fuwafuwa TAIMU (fuwafuwa TAIMU)
fuwafuwa TAIMU (fuwafuwa TAIMU)
fuwafuwa TAIMU (fuwafuwa TAIMU)


futo shita shigusa ni kyou mo HAATO ZUKIZUKI
sarige na egao wo fukayomi shisugite Overheat!
itsuka me ni shita (itsuka me ni shita) KIMI no MAJIkao (KIMI no MAJIkao)
hitomi tojite mo ukande kuru yo
yume de ii kara (yume de ii kara)
futari dake no Sweet Time hoshii no

aa KAMI-SAMA doushite
suki ni naru hodo Dream Night setsunai no
totteoki no kuma-chan dashita shi kon'ya wa daijoubu ka na?

mo sukoshi yuuki furutte
shizen ni hanaseba
nanika ga kawaru no ka na?
sonna ki suru kedo

dakedo sore ga ichiban muzukashii no yo
hanashi no kikkake to ka doushiyo
te ka dandori kangaeteru jiten de zenzen shizen ja nai yo ne
aa mou ii ya nechao nechao nechao---! (sou! nechao~)


aa KAMI-SAMA onegai
ichido dake no Miracle Time kudasai!
moshi sunnari hanasereba sono ato wa... dou ni ka naru yo ne

fuwafuwa TAIMU (fuwafuwa TAIMU)
fuwafuwa TAIMU (fuwafuwa TAIMU)
fuwafuwa TAIMU (fuwafuwa TAIMU)

YUI feat. Suga Shikao - Yozora No Mukou

Are kara boku-tachi wa
Nanika wo shinjite koreta kanaa...
Yozora no mukou ni wa
Ashita ga mou matte iru

Dareka no koe ni kidzuki
Bokura wa mi wo hisometa
Kouen no fensu goshi ni
Yoru no kaze ga fuita

Kimi ga nanika tsutaeyou to
Nigirikaeshita sono te wa
Boku no kokoro no yarakai basho wo
Ima demo mada shimetsukeru

Are kara boku-tachi wa
Nanika wo shinjite koreta kanaa...
Mado wo sotto akete miru
Fuyu no kaze no nioi ga shita
Kanashimi tte itsuka wa
Kiete shimau mono na no kanaa...
Tameiki wa sukoshi dake
Shiroku nokotte sugu kieta

Arukidasu koto sae mo
Ichiichi tamerau kuse ni
Tsumaranai joushiki nado
Tsubuseru to omotteta

Kimi ni hanashita kotoba wa
Dore dake nokotte iru no?
Boku no kokoro no ichiban oku de
Karamawari shitsudzukeru

Ano koro no mirai ni
Bokura wa tatte iru no kanaa...
Subete ga omou hodo
Umaku wa ikanai mitai n'da
Kono mama doko made mo
Hibi wa tsudzuite iku no kanaa...
Kumo no nai hoshizora ga
Mado no mukou ni tsudzuiteru

Are kara boku-tachi wa
Nanika wo shinjite koreta kanaa...
Yozora no mukou ni wa
Mou asu ga matte iru

Sugawara Sayuri - Sunao Ni Narenakute

fure teru dake de mamoreru no nara ba
ima sugu hikiyose te dakishime te tai

itsumo kimi ga itoshiku te kono omoi tsutae taku te
kokorokara sunao ni nare naku te “… I miss you ”

dare mo i nai kaerimichi de shizukesa no naka futari arui ta
harisake sou na mune no kodou wa kimi ni kikoe te ta ka na?

‘ fusaga re ta kuchibiru ni wa chanto fukai ai wa aru no?’
me no mae ni shi te shimau to nani mo kike nai

zutto kimi ni kono kimochi ubawa re te
yasashi sa ni tsutsuma reru kedo
kokorokara sunao ni nare naku te “… I miss you”

hito no mae de kesshite naka nai sou ikiru to chikatta kedo
kimi no mae ja mune ga atsuku te namida kobore sou ni naru

‘ atatakai ude no naka de kure ta kotoba ni imi wa aru no ?’
dakishime ta kimi no senaka ni sotto tsubuyai ta

itsumo soba ni i tai kara hitori ni wa sa se nai kara
nukumori no subete o kanji tai I believe you

kiseki wa okoru mono ja naku te unmei ga michibiku mono da kara
hikiyose rare ta futari wa hanare tari shi nai yo

zutto kimi no egao o mi te i taku te
yasashi sa ni tsutsuma re te iku yo
kokorokara sunao ni nari taku te

itsumo kimi ga itoshiku te kono omoi tsutae taku te
kokorokara sunao ni nari taku te “… I miss you ”

Sabtu, 14 Agustus 2010

Remember about our story

Ikut menanyakan pendapat semuanya,,gimana tentang cerita ini. apa kurangnya...dimohon dengan sangat agar saya bisa terus berlatih untuk menjadi seorang penulis.

Masih tergiang dalam benakku. Saat itu kita masih kecil. Kita punya tugas untuk menceritakan mimpi kita di masa depan. Saat yang lain asik dengan mimpi menjadi “dokter” “pilot” dan segala macam, kau malah mengucapkan impian yang bahkan masih terlalu dini untuk kau tahu. “Aku ingin mati.” . aku masih sangat ingat bagaimana reaksi semua orang disekitarmu. Dan semenjak itu semua teman-teman menjauhimu. Aku sebenarnya ingin sekali dekat denganmu, tapi teman-teman melarangku dan mengancam akan membenciku bila aku dekat denganmu. Namun kini kau bukan gadis kecil yang menginginkan kematian lagi. Kini kau sudah menjadi gadis remaja dewasa. Wajahmu cantik dan banyak laki-laki yang mengidolakanmu, kau populer di kalangan para cewe-cewe, kau juga sudah meniti tangga karir yang sukses sebagai model pendatang baru. Kau juga memiliki orang tua yang sayang padamu. Yang bahkan rela memberikan kehidupannya untuk mewujudkan semua keinginanmu. Dan mungkin, itulah mengapa aku menjadi sangat dendam padamu. Aku iri akan apa yang kau dapatkan. Aku sangat menginginkan kehidupanmu. Kehidupanku adalah kebalikannya dari kehidupanmu. Aku jelek. Aku bahkan sangat jelek sampai-sampai aku tak berani bertatapan dengan cowo saat aku bertanya ataupun menjawab. Aku sangat suram dan tidak menyenangkan sehingga tidak memiliki teman. Aku adalah anak bodoh yang hanya bisa menghidupi keluargaku dengan menjadi pedagang kue kecil di terminal-terminal. Dan aku adalah anak yatim piatu yang harus menghidupi 2 adikku yang masih kecil. Untungnya ada seorang saudagar kaya yang misterius yang selalu mengirimkan uang padaku. Aku tak tahu siapa, tapi yang jelas pastilah dia utusan kedua orangtuaku dari surga.
Saat ini, aku sedang memandangmu yang tengah bercanda ria dan tertawa dengan teman-teman sekelas. Aku hanya bisa memandangmu dari mejaku di belakang. Aku hanya bisa melihatmu dari ekor mataku yang terhalangan kacamata minus. Rasanya asyik sekali bisa tertawa riang seperti itu. Lalu tiba-tiba dari arah pintu muncul seorang lelaki. Anak lelaki yang sangat tampan dan populer. Dia adalah ketua OSIS dan merupakan kapten klub basket. Dia adalah Shinosuke Yuki. Ia juga adalah siswa cowo terpopuler di sekolah. Dan kau punya keberuntungan lagi, yaitu memiliki Yuki. Semua anak di sekolah sangat setuju kau berpacaran dengan Yuki. Kalian selalu menjadi Best Couple di saat perayaan promnight. Dan selalu menjadi pasangan tervaforit di saat perayaan ulang tahun sekolah. Kenapa kau begitu sangat sempurna? Tak hanya fisikmu sekelilingmu juga sangat sempurna. Yuki menghampirimu, lalu berkata
“Mika,hari ini jadikan?”
“Jadi dong, tapi aku harus pulang dulu untuk ganti baju. Setelah itu kau jemput aku ya. Nanti akan ku kirimi email kapan kau harus jemput aku. “ ucapmu lemah lembut. Setiap kata yang keluar dari mulutmu bagai nyanyian dari surga. Lembut dan merdu. Pantas saja kau menjadi ketua paduan suara dan selalu tampil di acara-acara besar kenegaraan.
“Baiklah. Aku harus rapat dulu, sampai jumpa.” Ucap Yuki seraya pergi meninggalkanmu. Kau hanya tersenyum dan melambai lalu kembali mengobrol denga teman-teman.
“Wahhh...kau beruntung Mika. Yuki keren sekali.” ujar Ai. Dia adalah ketua kelas di kelas ini.
“Biasa saja kok. Aku yakin kalian juga bisa dapatkan lelaki seperti Yuki suatu saat nanti.” Ujarmu sambil tersenyum manis.
“Ahh...tak mungkin. Menurutku lelaki seperti itu hanya ada satu di Jepang, dan itu adalah Yuki.”
“Betul. Eh Mika, kaukan model, pasti kau memiliki banyak teman artis. Sekali-kali kenalkan padaku dong..”
“Iya iya! Padaku juga!”
“Baiklah, nanti akan aku usahakan.” Jawabmu yang disambu teriakan suka cita dari teman-teman lainnya. Lalu kalian semua pergi ke Cafe sekolah. Meninggalkan aku yang masih memperhatikanmu sampai kau tak terlihat lagi. Hufff,,,aku menghembuskan nafas sejenak. Aku melepas kacamataku dan memandang langit biru. Kebetulan tempat dudukku dekat jendela dan pemandangannya sangat indah. Aku membuka jendela. Kurasakan hembusan angin menerpa wajahku. Ingin sekali rasanya ke cafe dan makan bersama teman-teman seperti yang kau lakukan. Tapi apa daya, selain tak punya teman, keadaan finansialku yang tak memungkinkan aku untuk sanggup membeli makanan di cafe sekolah. Harganya yang sangat fantastis yang hanya bisa dijangkau kalau uang jajanmu adalah ¥5000. Karena terlalu terhanyut dalam penyesalan, aku tak sadar ada orang masuk ke dalam kelas. Sepertinya orang itu tak ingin mengagetkanku, tapi ia membuat kesalahan dengan tak sengaja menyenggol meja. Aku terkejut dan membalikan badan. Saat kulihat kau sedang menatapku dengan paras muka minta maaf karena telah menganggu.
“Maaf. Aku tak bermaksud...” belum sempat ia menyelesaikan kata-katanya aku segera menjawab agar kau cepat pergi,
“Tak apa. Aku tak merasa terganggu kok.” Ujarku sambil memandang sepatuku.
“Hmmm bagaimana untuk permintaan maaf kau ku teraktir di cafe. Bagaimana?” tanyamu kepadaku. Aku sangat terkejut. Aku memandangmu yang hanya tersenyum manis. Aku berniat mengatakan ya karena perutku sangat keroncongan, tapi...
“Ah,,,tak usah.”
“sudahlah tak apa-apa. Aku tak keberatankok.” Ujarnya memaksa. Aku terus menolak tapi kau terus memaksa. Akhirnya karena tak sabar aku mengucapkan kalimat ini,
“AKU LEBIH SENANG KALAU KAU ENYAH DARI HADAPANKU DAN JANGAN SOK TERSENYUM MANIS PADAKU PADAHAL KAU MENERTAWAKANKU!” aku berteriak. Dan kau memandangku terkejut. Kau menunduk,lalu sebuah suara mengagetkan kita berdua.
“Ada apa ini?” tanya orang itu. Ia adalah Yuki. Kau langsung menunduk dan aku langsung berlari keluar kelas. Aku juga menyenggomu tak sengaja dan membuat kau jatuh. Yuki langsung membantumu berdiri, aku mau minta maaf, tapi aku terlanjur malu dan akupun lari ke kamarmandi.
Di kamar mandi aku sangat takut. Bukannya aku takut kau akan marah padaku, tapi aku takut Yuki akan membenciku. Tidak dikenal diapun aku sudah tersisksa. Bagaimana kalau dibenci dia?. Kau tahu? Karena masalah inilah di hatiku mulai tumbuh akar-akar kebencian, yang terus mengelilingi hatiku sehingga menjadi hati hitam. Dan sejak saat itulah, aku mulai merencanakan berbagai macam kejahatan kepadamu.
Saat kembali ke kelas, aku merasakan perasaan yang aneh. Aku melihat sekeliling kelas. Semuanya melihat aku. Aku terus saja menunduk menuju bangkuku. Dan akupun duduk. Tapi tatapan anak-anak di kelas masih saja menyiksaku. Kalau misalnya mereka memandang dengan biasa, aku akan biasa, tapi mereka memandangku dengan pandangan marah. Apa mereka sudah tau tentang masalah yang tadi? Tiba-tiba ada seorang anak perempuan menghampiriku. Aku masih menunduk saat ia ada di hadapanku. Lalu ia menarik lengan bajuku dan seakan melemparku ke lantai. Aku hanya bisa mengaduh. Mungkin kalau aku jadi kau, Yuki atau siapapun akan membantuku. Tapi tidak, tidak ada yang mencoba membanntu dan menghindari tamparan keras anak itu kepadaku.
“Hei kau! Jangan kau seenaknya pada Mika! Kau taukan? Kalau dia itu model dan jangan sampai ada luka sedikitpun di tubuhnya kalau tidak, dia tidak bisa pemotretan!!” ujarnya. Aku hanya diam dan memegangi pipiku yang merah.
“Kau dengar tidak sih?!” tanya anak itu lagi. Aku tak bisa diam saja begini, lalu tiba-tiba tubuhku bergerak sendiri. Aku berdiri menghadapi anak itu. Aku menatapnya. Aku menatapnya dengan penuh kebencian. Seperti seakan aku bisa tiba-tiba mencekiknya. Anak itu melangkah mundur. Lalu pergi. Aku kembali ke bangkuku. Dan aku sedikit melihat kau, kau tersenyum sinis.
Pulang sekolah. Hujan turun dengan sangat lebat. Aku terpaksa menunggu hujan reda dahulu. Sebenarnya aku membawa payung, tapi... saat tadi aku membuka loker. Aku sangat terkejut. Ada banyak sekali sampah dan tulisan seperti “Pengecut” “Bodoh” “Tolol” dan kata-kata penghinaan lainnya. Dan ada yang lebih mengejutkan lagi, payung kesayanganku telah dibakar dan hanya tersisa pegangannya saja. aku sabar saja. inginnya sih aku menangis, tapi apakah dengan menangis payungku akan kembali lagi? Lalau aku melihatmu,,kau baru akan naik mobil. Enak sekali jadi kau. Berangkat diantar oleh mobil dan pulang dijemput. Aku yakin, kau tak pernah merasakan naik sepeda atau jalan kaki ke sekolah.
Keesokan harinya,,aku benar-benar kaget dengan apa yang aku dapati saat pertama masuk kelas. Mejaku. Mejaku penuh dengan coretan-coretan. Dan di kolongnya terdapat banyak sampah busuk. Bangkunyapun ada genangan air kloset yang bau. Semua teman menatapku dengan puas. Aku hanya tertunduk. Aku sedikit melirik kau yang sedang sibuk menulis sesuatu. Aku memandangmu, kau hanya tenang-tenang saja. bahkan sepertinya kau tak peduli. Padahal, semua ini terjadi gara-gara kau. Karena bel sudah berbunyi dan guru sudah hampir masuk ke kelas, aku terpaksa duduk di tempat itu. Karena tidak ada bangku lain yang tersisa. Rokku basah. Dan aku juga hampir pingsan karena baunya. Saat guru masuk semuanya diam. Lalu beliau mengendus sesuatu,
“Bau apa ini? Busuk sekali!” tanya beliau kepada kami semua. Semua orang menunjukku. Lalu Osaga sang ketua kelas berdiri dan menjelaskan,
“Sensei maaf. Tapi Ozaki sepertinya penyebab bau busuk ini.” Ujarnya seraya menunjukku. Aku hanya menunduk. Sensei mendekatiku. Beliau memperlihatkan wajah mau muntahnya saat mendekatiku.
“Ozaki! Bau apa ini?!” tanya sensei sambil menjauh. Aku tak bisa berkata. Aku hanya diam. seperti orang bisu.
“Sensei, sepertinya Ozaki buang air besar di roknya deh. Karena tadi ia mengeluh sakit perut.” Tiba-tiba ada seseorang yang berucap seperti itu, aku melihat sekilas. Dan yang mengatakannya adalah kau. Dengan teganya kau lakukan ini padaku. Kejam!
“Ozaki, sebaiknya kau ke kamar mandi segera! Kau akan mengganggu pelajaran hari ini!” ujar sensei. Akupun berlari ke kamar kecil. Di kamar mandi aku mencoba menghilangkan noda itu. Tapi tak bisa. Akupun pergi ke ruang kesehatan.
“Hmmm....ini,silakan pakai ini.” Ucap guru kesehatan. Aku mengambilnya lalu mengganti rokku dan akupun berbaring di kasur ruang kesehatan. Aku memikirkan apa yang tadi kau lakukan kepadaku. Aku tahu aku hanya membentakmu. Itupun hanya aku lakukan sekali, tapi kenapa kau membalasnya dengan bertubi-tubi? Tak terasa bel istirahat sudah berbunyi. Aku berpamitan dengan guru kesehatan. Baru saja aku keluar aku melihat hal yang menakjubkan. Hal yang pasti tak akan pernah terpirkirkan olehku, hal yang...pokonya wah! Aku melihat kau sedang merokok di halaman belakang sekolah. Tempat yang pas untuk bersembunyi dari siapapun. Tapi tidak oleh aku. Awalnya aku ingin sekali memfotomu, namun hati ini tak bisa menipu. Aku masih sayang kamu sebagai sahabatku, maka daripada aku membuatmu hancur, lebih baik aku tak usah saja. akupun pergi dari situ dan pura-pura tak tau.
Di rumah, aku memikirkan banyak cara untuk membalasmu. Apa yang kau lakukan tak akan bisa pernah aku maafkan. Huh..aku cape terus mengalah kepadamu, maka sekarang saatnya aku yang akan membalas apa yang telah kau lakukan. Aku akan melanjutkan apa yang telah kamu mulai.
Esoknya,aku datang pagi-pagi sekali. saat gerbang sekolah baru di buka. Aku sengaja karena aku ingin menjalankan bals dendamku padamu. Dan pagi-pagi adalah waktu yang tepat. Aku mengganti sepatuku dengan sepatu khusus di sekolah. Dengan perlahan aku mencari nama Mika Ozura. Saat ku temukan, aku membuka perlahan lemari kecil itu dan mengambil sepatumu. Lalu aku menaburkan sesuatu pada sepatumu. Saat selesai aku simpan kembali sepatumu, dan aku melirik kanan dan kiri lalu akupun pergi.
Aku terus mondar-mandir di depan loker sepatu untuk menunggu kedatanganmu. Suasana sekolah sudah sangat ramai. Aku sangat cemas jangan-jangan kau tak datang. Tapi 5 menit kemudian kau muncul. Aku segera bersembunyi di belakang tiang besar. Aku melihatmu. Aku melihatmu menjerit kesakitan saat memakai sepatu itu. Aku melihat orang-orang mendekatimu dan membantumu. Yuki yang kebetulan sedang disitu segera menggendongmu ke ruang kesehatan. Aku bisa melihat cucuran darahmu yang menetesi lantai sekolah, sehingga meninggalkan sebuah jejak. Dalam hati aku tertawa sangat puas. Tapi di dalam pikiranku masih kurang pembalasanku padamu. Akupun meninggalkan ruang loker dan menuju ke kelas.
saat masuk kelas, aku duduk dengan wajah biasa ke bangkuku. Aku mencoba melihat sekeliling kelas. Tak ada yang melihatku, tak ada yang curiga padaku. Aku hanya menunduk dan melihat tanganku. Aku melotot. Tanganku berdarah! Bagaimana ini? Bagaimana kalau ada yang tahu bahwa akulah yang mencelakai kau? Bagaimana aku bisa membuat alasan ini? Akupun panik,tapi hanya sesaat. Lalu aku punya ide, aku punya ide untuk menutup luka ini menggunakan daun mint. Kata ibuku, daun ini cocok untuk menghentikan pendarahaan, dan untungnya daun itu ada di dekatku. Aku memetiknya kira-kira 3 helai. Lalu menutup lukaku dan menekannya. Lukannya menjadi sejuk dan dingin, lalu darahnya berhenti dengan sendirinya. Akupun bernafas lega. Aku melihat jam di depan, harusnya sensei sudah msuk dari 30 menit yang lalu, ada apa? Lalu tiba-tiba sensei masuk ke kelas dengan terburu-buru. Beliau mencatat sesuatu di papan tulis. “Kerjakan soal halaman 345-350 dan kumpulkan di mejaku”. Begitulah perintahnya.
“Sensei,kenapa tiba-tiba mengerjakan soal bukankah sensei mau menjelaskan materi tentang hukum alam lalu ujian praktek fisika?” tanya Osaga
“Maaf sekali semuanya. Sensei harus mengantar Ozura ke rumah sakit.” Jawan sensei panik
“Memangnya ada apa dengan Mika sensei?”
“Iya ada apa?”
“Hei kalian tidak tahu ya? Mika tadi pagi terluka di kakinya. Dan itu karena ada pecahan kaca di sepatunya.”
“Wah masa?”
“Siapa yang melakukannya?”
“Pastinya...” banyak suara bersahutan. Aku hanya diam sambil pura-pura terkejut. Padahal dalam hati aku tertawa bahagia. Saat ada yang mengira-ngira pelakunya, aku sangat takut. Apakah orang-orang akan mengira itu aku?
“Pastinya....pastinya adalah Hanon dari kelas sebelah. Diakan sangat iri pada Mika karena Mika meraih posisi teratas model ternama. Sedangkan dia masuk nominasi saja tidak.”
“Hmmm...ya pasti benar! Bagaimana kalau pulang sekolah kita menemui dia?”
“Boleh-boleh,kita tanyai dia lalu kita...” aku menutup telingaku. Aku tidak mau mendengar orang-orang membicarakan kau. Mendengar orang-orang membicarakan kau, merasa aku bersalah. Lalu hpku berbunyi. Semiskin-miskinnya aku aku juga harus punya hp. Lagipula hp ini karena aku memenangkan kuis. Ah..ada pesan dari nomor yang tak aku kenal. Sebenarnya hampir aku tak tau nomor semua orang. Karena di kontakku hanya ada 5 nomor. Nomor Kios bos kueku. Dan beberapa keluargaku. Bunyi pesannya seperti ini,
To : Ozaki Miamura
From : +6527888xxx
Aku tau bahwa kau yg melukai Ozura. Aku tau kau menaruh dendam padanya, kau berusaha untuk mencelakainya.
Jangan seenaknya. Aku tau itu kau.
Nb: jangan terkejut. Aku sudah tahu kau dendam pada Ozura dari dulu.

Aku terkejut! Siapa ini?nomornya tidak diketahui. Aku tak tahu ini siapa! Kenapa ia bisa tahu?. Aku memandang kelas. Semuanya sedang sibuk membicarakan Mika, sensei juga sudah pergi dari tadi. Aku memandang ke segala arah. Lalu tak sengaja aku bertatap pandang dengan Kuroi. Dia adalah anak yang pendiam sepertiku. Tapi dia pintar, makanya teman-teman masih mau berteman dengan dia. Dia langsung menunduk, begitu aku memandangnya tajam. Lalu aku mencoba membalas sms email itu,
To : +6257888xxx
Apa mksudmu?? Jangan suka memfitnahku ya! Jangan sembarangan! Buat apa aku mencelakai Mika. Memang benar aku iri padanya. Sedikit. Dan tak mungkin aku mencelakai Mika. Bagaimanapun juga dulu kami satu SD. Dan aku tak pernah membencinya!



To : Ozaki Miamura
From : +6257888xxx
Jangan bohong!
Kalau kau melukai Mika sekali lagi, kau akan aku balas!
Ingat itu! 

Siapa sih orang ini? Ngotot sekali. karena kesal akhirnya aku mematikan hp. Sebal juga jadinya. Aku memandang keluar jendela. Apa yang aku lakukan salah? Apa yang aku lakukan keterlaluan? Bukan maksudku mau menjahili Mika, bukan maksudku mau membuat dia menderita, aku hanya sebal pada dia. Dan akukan tidak sampai untuk membunuhnya. Tapi mungkin harusny aku diam. daripada aku melakukan yang waktu itu. Mungkin nanti aku akan minta maaf.
Saat pulang ke rumah, aku melihat adikku sedang bermain. Hahh...cape sekali aku. Banyak masalah yang harus membebaniku padahal umurku masih belia.
“Kakak! Kaka sudah pulang?” tanya adikku Kuroi yang masih duduk d bangku sd.
“Ya kaka pulang. Tolong buatkan minum dan siapkan air untukku mandi.” Ujarku sambil membanting diri ke kasur.
“Baik kak.” Ujar adikku patuh dan pergi. Aku memandang kamarku dengan prihatin. Di pojok ada sebuah meja dan kursi kayu. Di meja itu terdapat buku-buku,buku-buku lama peninggalan alm. Ibu dan ayahku. Lalu terdapat kasur. Tak dapat di bilang kasur sebenarnya karena itu hanya terdiri dari tikar dan sebuah kasur tua yang ayahku belikan 14 tahun yang lalu. Bantal dan gulingnya pun terbuat dari kain perca yang aku temukan d gudang bekas toko penjahit dulu. Di dekat kasur ada sebuah lemari. Lemari kayu yang sudah menghitam dan lapuk saking tuanya. Lalu ada meja belajar baru yang diberikan oleh pendonor tidak dikenal. Buku-buku pelajaran menumpuk tak rapih dan gelas air minum yang kosong. Aku bangkit dan mengambil gelas itu lalu keluar kamar. Aku menuju ke dapur untuk menganbil segelas air. Tiba-tiba aku melihat air di atas tungku keluar. Pertanda air sudah mendidih. Aku segera membukanya dan mematikan tungku. Kenapa air ini tidak dijaga??? Kemana adikku?
“Eh kakak airnya sudah matang?” tanya Kuroi tiba-tiba. Aku memandangnya melotot.
“Kamu kemana sih!!! Air dari tadi sudah mendidih! Kalau terjadi kebakaran bagaimana?! Kita mau tinggal dimana?!” ujarku sambil menasehati Kuroi. Kuroi diam langsung lari keluar. Entah kemana. Akupun hanya memandangnya lalu ke kamar dan bebaring.
Esoknya disekolah kau sudah masuk sekolah. Semua teman mengkhawatirkannya. Aku memandangnya dengan tatapan kebencian lagi. Kenapa sih dia selalu lebih beruntung daripada aku? Apa aku sebegitu dibencinya oleh tuhan sehingga mendapatkan nasib yang selalu buruk? Kembali aku memandang kau. Tau gitu aku memfoto kau kemarin! Keluhku. Lagipula apa kau tau, kalau ada saja satu kesempatan dimana manusia dapat meminta satu keajaiban untuk dirinya, aku akan meminta agar kehidupanku dan kehidupanmu ditukar. Aku melangkah keluar. Rasanya sumpek juga di dalam kelas yang ramai. Lalu aku melihat kedua orang tuamu. Aku melihat orang tuamu mendekatiku. Aku kaget, apa jangan-jangan kedua orangtuamu sudah tahu bahwa aku yang mencelakaimu?
“Ozaki?” tanya mereka
“Ya.” Jawabku tegang. Lalu ayah kau melakukan hal yang membuat aku terkejut. Ayahmu membungkuk dan memohon padaku.
“Tolong Ozaki. Tolong,,tolong maukan kau tinggal di rumah kami dan menjadi anak angkat kami?” tanya ayahmu tiba-tiba. Aku sungguh kaget. Ada apa ini?
“Tolonglah Ozaki. Ini demi Mika. Kami mohon.” Rujuk ibumu padaku.
“Memang ada apa?” tanyaku
“Sebenarnya Mika berubah. Ia sudah tak mau menjadi model lagi. Lalu demi mengembalikan Mika kami mau kau menjadi anak angkat kami.” Jelas ibumu.
“Tapi kenapa harus aku?”
“Karena dulu kau jugalah yang mengembalikan Mika. Kau adalah teman Mika. Maka aku yakin kau pasti bisa. Kumohon!” ujar ibumu. Karena terus didesak, maka aku mau menjadi kaka tirimu. Namun, pandanganku menjadi redup,,lalu hitam.
“Nona sudah bangun?” ucap seseorang di sampingku. Aku terperajat! Ya ampun! Aku..aku..aku dimana? Aku berada di kamar yang sangat besar. Sangat besar sampai sepertinya rumahku bisa masuk ke dalamnya.
“Aku dimana?” tanyaku bingung
“Ini di rumah nona. Ada apa? Anda baik-baik saja?” tanya wanita itu bingung menatapku.
“Rumahku? Atau rumah...”
“Tentu saja rumah nona, nona. 1 minggu yang lalu anda kesini dengan keadaan pingsan. ” Ujar wanita itu sambil melangkah membuka tirai. Aku menyipit saat matahari masuk ke kamarku. Rumahku! Kok bisa apa jangan-jangan...oh ya. 1 minggu yang lalu, orang tuamu mendatangiku dan meminta menjadi anak tiri mereka jadi ini rumahmu juga. Aku akan tinggal bersama kau.
“Nona,anda baik? Apa anda mau saya bawakan seorang dokter?” tanya wanita itu
“Tidak aku mau ke sekolah. Tolong siapkan pakaianku. “ jawabku gugup karena masih bingung dengan semuanya.
“Baik nona.” Ujarnya lalu pergi. Beberapa menit kemudian muncul pelayang wanita lainnya.
“Nona, air berendamnya sudah siap. Anda mau mandi sekarang?” tanyanya hormat padaku. Aku tidak pernah diperhatikan oleh orang-orang sampai seperti ini.
“Ya, aku mandi sekarang.” Ujarku melangkah ke kamar mandi yang bahkan terdapat di dalam kamarku! Sambil berendam aku berpikir. Apa aku akan kuat? Memang betul aku adalah teman baik Mika. Tapi kenapa mesti aku. Kenapa? Dan aku sudah 1 minggu disini? Lama sekali.
Saat aku keluar kamar aku begitu takjubnya melihat rumah yang sungguh besar sekali. seakan-akan aku berada di dalam satu istana raja. Tangganya yang berwarna emas sangat berkilau dengan karpet merah yang lebut menyisiri setiap lantai. Guci-guci mahal dan lukisan-lukisan yang artistik menghiasi dinding rumah. Kursi-kursi yang empuk dan mahal berada di bawah dengan meja kristal. Aku turun dari tangga. Aku bagaikan cinderella. Yang tak akan pernah musnah sihirnya walau sudah jam 12 malam. Aku adalah putri sekarang.
“Selamat pagi nona. Sarapan hari ini adalah sup jagung kesukaan nona dengan susu sapi import yang segar. Cocok untuk anda yang sedang menjaga berat badan.” Ujar seorang pria. Dari penampilannya dia seperti koki.
“Nona perkenalkan aku adalah Mayumi. Kepala pelayan yang baru. Anda bisa memanggilku dengan sebutan apa saja. “ ujarnya lembut
“Bagaimana kalau aku panggil Mayumi- san saja?” tanyaku lemah lembut juga. Aku tetap harus menghormati dia juga.
“Ah nona...”
“jangan menolak. Kau bilang aku boleh memanggilmu apa saja.” ujarku. Ia mengangguk dan tersenyum. Aku sedang turun dengan anggunnya ketika ada seseorang perempuan berteriak di belakangku.
“MAYUMI!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!” ujar perempuan itu seperti tak tau etika. Saat aku menoleh aku sangat terkejut. Dan itu adalah kau.
Aku berbalik. Kau meluhatku. Lalu kau memandangku. Kau terkejut tapi kau juga bersikap tak peduli. Maka dengan pura-pura tak kenal aku bertanya pada Mayumi,
“Itu siapa Mayumi-san?” tanyaku penasaran.
“Masa anda lupa. Itu teman masa kecil anda nona Mika. Dan sekarang nona dan nona Mika menjadi saudara.” Ujarnya terkejut. Aku mengangguk. Akankah kau menerimaku? Aku tak tau saat kau melihatku pertama kali berada disini. Aku tak tau bagaimana reaksimu mengetahui bahwa aku adalah teman masa kecilmu dan sekarang menjadi saudara angkatmu.
Aku terdiam di dalam limousin yang mengantar kita ke sekolah. Kau sedang mengirim email entah kepada siapa dan aku sedang memandang alam di luar. Dalam hatiku terbesit rasa senang yang meluap-luap. Aku berpikir, jika kita menjadi saudara mungkin kita akan akrab lagi seperti dulu. Tapi aku juga masih takut, apa kau menerimaku?
“Hei!” ujar kau kepadaku yang membuatku kaget. Kita tak pernah berbicara langsung seperti ini kan?
“apa?” tanyaku biasa.
“Bagaimana kabar pacarmu?” tanya kau ragu-ragu.
“Pacarku?” tanyaku heran, seingatku aku tak pernah punya pacar.
“Siapa lagi kalau bukan...Yuki.” tanyanya tambah ragu. Aku kaget. Tapi yang lebih mengagetkan aku adalah nada kecemburuan dalam suaramu. Kapan Yuki menjadi pacarku? Tanyaku dalam hati.
“Ya...itu...” ujarku ragu. Tapi aku sangat bahagia bisa membuatmu cemburu,kau akan tahu bagaimana rasanya cemburu terhadap orang yang dekat denganmu.
“Sudah ga usah di jawab.” Ujarmu sambil memalingkan wajah dan terus ber email dengan entah siapa. Lalu hpku berbunyi. Ada email masuk. Hah! Itu dari Yuki. Dengan ekor mataku aku bisa lihat kau memandangku diam-diam. mungkin kau tahu bahwa yang mengirim email adalah Yuki.
To : Ozaki Miamura
From : Yuki- chan
Hai..aku sudah sampai di sekolah. Aku menunggumu di gerbang. Ada yang mau aku berikan padamu.
Aku tunggu. I will be wait.

Aku tersenyum. Apa yang mau Yuki berikan padaku? Aku jadi tegang. Lalu perutku seperti di setrum. Terasa geli. Aku tersenyum dan membalas email dari Yuki. Tapi entah sejak kapan aku punya no Yuki.
To : Yuki- chan
From ; Ozaki Miamura
Aku dalam perjalanan. Apa yang kau mau berikan?
Aku penasaran.

Lalu aku melihatmu. Kau memandangku dengan tatapan yang selalu aku berikan kepadamu. Tatapan iri. Aku cepat-cepat menyimpan hp dan melihat keluar jendela lalu kau bertanya,
“Dari siapa?” tanyamu seperti menginvestigasiku.
“Hmm..apa kau butuh jawaban?” tanyaku. Sungguh entah ada angin apa aku menjadi berani kepadamu. Mungkin karena sekarang kau adalah adikku dan aku adalah kakakmu.
“Ya..aku tak butuh.” Jawabmu sok Jaim. Aku melirikmu dan kembali memandang keluar. Lalu rasanya ada getaran dari hpku. Ada email balasan dari Yuki. Tanpa memikirkan tatapanmu itu aku membaca email dari Yuki.
To : Ozaki Miamura
From : Yuki- chan
Ya..ada sajalah  ini adalah suprise aku untukmu. Pokoknya kau cepat datang.


To : Yuki- chan
From : Ozaki Miamura
Ya sebentar lagi sampai sedang ada di daerah shibuya. Macet sekali! 

Saat aku sampai di depan gerbang sekolah, aku melihat Yuki. Aku langsung membuka mobil dan menghampiri Yuki. Ia tersenyum melihatku dan aku membalas senyumannya.
“Maaf lama ya?” tanyaku tak enak. Tadi macetnya luar biasa. Dan aku juga hampir mengutuk orang-orang dijalan karena mereka tak mau menyingkir padahal sudah di klakson berkali-kali.
“Tidak apa-apa. Aku tahu daerah shibuya memang ramai.” Ujarnya
“Oh...syukurlah.” lalu perasaanku menjadi tak enak saat kau jalan di sebelah kami. Kau menatapku dengan tatapan kebencian itu. Tapi aku menghiraukannya.
“Apa yang kau mau berikan padaku?” tanyaku pada Yuki.
“Oh..kemarilah.” ujarnya menarikku ke arah taman belakang sekolah.
“Coba berbalik.” Suruhnya. Akupun berbalik. Lalu ia memasangkan sesuatu. Itu adalah kalung! Indah sekali. baru kali ini aku mendapatkan kalung dari cowo. Aku sangat terharu.
“Inii....” ujarku masih ragu
“Tak apa. Itu ungkapan rasa sukaku padamu.” Lalu ia memelukku. Untuk beberapa saat dadaku terasa sesak. Aku sangat kaget. Tapi aku juga menyadari sesuatu. Sesuatu yang berbeda dengan suasana taman ini. Aku tahu kau memandang kami. Tapi aku pura-pura tak tahu, aku tau perasaanmu. Perasaan dendam.
Aku kembali ke kelas dengan wajah gembira. Aku duduk di bangkuku paling depan. Lalu ada salah satu temanku namanya Koi. Dia adalah anak perempuan yang sangat cantik. Aku mengaguminya sejak dulu. Dia dulu adalah sahabat kau. Tapi entah mengapa kau tak mau lagi berteman dengannya. Kau sangat keterlaluan.
“Hmmm...Ozaki?” tanyanya padaku. Aku menoleh. Aku melihat dia takut padaku. Mungkin karena aku adalah kaka Mika yang dulu pernah menyakitinya.
“Ya..kau bisa panggil aku Mia.” Ucapku santai sambil tersenyum. Lalu aku dapat melihat ia menjadi tenang dan tidak terlalu gugup di depanku.
“Hmmm...begini, aku tau kau adalah pacar Yuki...tapi,,,” ujarnya gugup bercampur ragu
“Ya? Apa kau mau menitipkan sesuatu untuk Yuki?” tanyaku tenang. Memang ada banyak sekali cewe di sekolah ini yang selalu menitipkan sesuatu pada Mika untuk disampaikan pada Yuki, padahal mereka tahu dia adalah pacarnya, namun sekarang aku adalah pacarnya. Tapi aku yakin Yuki menyukaiku dengan segenap cintanya sama seperti Mika dulu, makanya aku dengan senang hati menerima bila ada cewe yang menyukai Yuki. Yukikan memang idola.
“Kau...kau...kau tahu?” tanyanya. Aku mengangguk.
“Kau tak marah padaku?” tanyanya heran
“Tidak.”
“Kenapa?”
“aku sudah sering menerima ini semua. Inilah konsekuensi yang harus aku jalani kalau aku berpacaran dengan seorang idola. Memang aku cemburu. Tapi aku yakin Yuki hanya akan sayang padaku.” Ucapku jelas. Entah darimana alasana itu aku dapat.
“Wah,,,aku sangat terkesan denganmu. Kau tidak egois. Kau bisa menerima apapun dari Yuki. Tidak seperti Mika dulu..” ujarnya terputus. Ia memegangi mulutnya. Sepertinya ia keceplosan bicara.
“Apa?” tanyaku padanya penasaran.
“Hmm...kau tau kan bahwa dulu Mika adalah teman masa kecilmu dan Yuki pernah berpacaran dengan Mika?” ujarnya pelan
“Ya aku tau. Lalu?”
“Ini terjadi 4 hari yang lalu, saat kau tak masuk sekolah. Saat itu entah kenapa Mika dan Yuki bertengkar dengan hebatnya. Lalu mereka marahan sampai 2 hari. Saat itu aku dengar bahwa Yuki ketahuan menyukai orang lain.” Ujarnya setengah berbisik.
“siapa orang itu?” tanyaku berbisik
“Itu adalah kau. Mika mengetahuinya saat Yuki berkunjung ke rumah Mika. Saat itu Yuki melihatmu dan langsung khawatir. Itu sangat aneh, padahal sebelumnya kau dan Yuki tak pernah saling berbicara. Dan akhirnya Yuki mengakui. Yuki adalah teman SMP mu. Ia sudah menyukaimu sejak SMP dan ia sangat senang saat bertemu kau di SMA. Tapi apa daya, kau menutup dirimu sejak SMA lalu entah bagaimana ia berpacaran dengan Mika.” Jelasnya. Aku terkejut. Mana mungking? Yuki sudah menyukaiku sejak SMP? Sadar bahwa Yuki teman SMPku saja aku tidak.
“Lalu?” tanyaku
“Akhirnya Mika dan Yuki putus. Lalu saat kau setengah sadar, Yuki menyatakan cinta padamu. Kau mengiyakan lalu kembali pingsan.” Jelasnya.
“Lalu?” tanyaku masih penasaran
“Sejak saat itu Mika menjadi menutup diri. Ia berhenti menjadi model dan di jauhi teman-teman karena ia suka marah-marah jika ada orang yang didekatnya. Dan ada satu orang yang bisa membuatnya berubah menjadi ceria. Yaitu teman masa kecilnya. Yaitu kau. Lalu demi mengembalikan Mika, orangtuanya mau melaksanakan apapun agar anaknya kembali. Keinginan Mika adalah kau diangkat menjadi kakak tirinya. Disamping itu juga kau memiliki tugas untuk mengembalikannya. Aku yakin kau bisa.” Ujarnya tersenyum padaku. Aku ternganga. Jadi Mika masih mengingat aku. Dan aku bukan kakak kandung Mika seperti yang aku bayangkan?
“kenapa? Padahal aku merebut Yuki dari Mika?”
“aku tidak tau. Mungkin ada rumor yang mengatakan kau terus memperhatikan Mika karena ingin mencelakainya karena Mika itu membuatmu iri. Maaf aku berkata begini aku hanya berkata jujur. Tapi ada rumor lain juga bahwa Mika mempunyai hutang budi padamu.” Jelasnya panjang
Hutang budi? Apa itu? Aku rasa Mika tak punya janji apa-apa padaku.
“Jika kau ingin tau keadaan sebenarnya, kau harus bertanya langsung padanya.”ujarnya lalu melanjutkannya lagi, “Ya hanya kaulah yang bisa mengubah Mika menjadi Mika yang dulu. Oh kembali ke urusanku, tolong berikan ini pada Yuki. Dan tolong ucapkan salam dariku. Terimakasih. “ ia membungkuk lalu pergi. Aku melihatnya pergi lalu memandang kau. Kau duduk di tempat dulu yang aku tempati. Tempat dimana aku dipermalukan oleh teman-teman sekelas. Lalu kau juga mempermalukan aku. Aku berjalan menghampirimu. Aku tau kau sedang melamun. Kau tak sadar aku datang.
“Mika.” Panggilku. Aku tau kau sadar. Kau hanya memandangku lalu kembali memandang awan. Memang pemandangan di bangku ini sangatlah bagus.
“Pemandangan di kursi ini sangatlah bagus bukan.”ucapku memulai percakapan. Kau hanya memandangku bosan. Aku seperti dianggap hanya sekumpulan sampah yang tidak berguna. Lalu aku menarikmu keluar dengan paksa. Kau memandangku marah tapi kau diam. teman-teman melihat kita. Tapi aku tak peduli semua harus selesai sekarang.
“Baiklah Mika aku to the point saja ya. Mika kau sudah tahu? Selama ini aku selalu mengawasimu selalu melihatmu selalu...iri padamu..” ujarku jujur, “itu bukan semata-mata karena aku ingin mencelakaimu bukan semata-mata aku ingin jadi sepertimu. Oke aku koreksi ada beberapa saat, saat aku iri sekali denganmu karena kau begitu sempurna lalu aku marah padamu dan menyimpan...menyimpan..” ujarku terbata-bata. Entah aku dapat jujur atau tidak sekarang.
“Menyimpan pecahan-pecahan kaca itu disepatuku.” Ujarmu tenang sambil masih membelakangiku.
“Ya..aku memang menyimpan pecahan kaca itu. Aku yang melakukannya. Dan saat itu aku sangat menyesal. Aku ingin minta maaf, tapi kau begitu jauh dariku. Kau...kau sempurna..perfect dan aku bukan siapa-siapa. Maka dari itu aku terus menyimpan rahasia bahwa kau adalah...adalah...adalah sahabat masa kecilku.” Aku berhenti. Aku tak ingin terlalu banyak bicara. Aku ingin memberi kesempatan pada Mika untuk bicara. Tapi ia hanya diam maka aku melanjutkan biacara.
“Ketika aku tau bahwa kita kembali ketemu di SMA. Aku sangat terkejut. Ku kira kau akan menyapaku seperti kau menyapaku saat kita masih SD, tapi kau berubah. Kau bahkan tak melihatku. Kau hanya sibuk dengan urusanmu sendiri. Aku sangat kecewa, dulu memang aku menjauhimu karena terpaksa. Aku menjauhimu karena teman-teman memintaku untuk menjauhimu. Aku tak mau sendiri Mika! Aku ingin punya teman! Lalu aku dihadapkan pada 2 pilihan, antar kau dan teman-teman yang lain..dan terpaksa aku memilih teman-teman karena aku ingin punya teman banyak Mika.” Jelasku sambil menahan tangis.
“Sebetulnya..” ujarmu mulai bicara.
“Sebetulnya aku juga punya pengalaman yang sama. Saat aku hancur karena teman-temanku menjauhiku aku mulai menutup diri. Aku benci semua orang saat itu. Termasuk kau. Tapi aku menghapus rasa kesalku padamu saat aku menerima surat dari orang misterius yang menyemangatiku yang suratnya selalu ada di lokerku setiap pagi dan sore.” Ujarmu mencoba tersenyum. Aku ingat. Dulu saat kita berpisah aku sangat menyesal dan mencoba mendekatimu. Tapi kau menjauh. Maka aku menulisakan surat itu padamu. Kata-kata penyemangat yang aku serahkan diam-diam saat pagi sebelum masuk dan saat pulang sekolah.
“Kau tau itu aku?” tanyaku
“Ya. Aku melihatmu memasukan sesuatu di lokerku. Aku kira itu adalah semacam benda yang akan menyiksaku. Tapi saat aku lihat itu adalah cahaya terang yang akan menyinari kehidupanku yang gelap.” Jelas kau.
“Lalu saat kita memasuki SMA yang sama. Aku juga merasa senang aku dapat bertemu kau lagi. Tapi keadaan berubah ketika kedua orang tuamu meninggal. Kau menjadi sensitive dan aku takut mendekatimu karena kau sedang dalam suasana berkabung saat itu. Aku akhirnya mulai membuka diri untuk orang lain. Kata ayah aku berbakat menjadi model. Maka aku mengikuti kontes model di agency punya teman ayah. Lalu aku melejit dengan karirku. Dan aku tau, setiap kali aku memandang kau, kau memandangku buka dengan tatapan ramah seperti dulu. Tapi dengan tatapan penuh kebencian yang kau tunjukan padaku. Lalu saat kau membentakku di kelas. Aku sangat kaget. Aku berpikir ini bukan Ozaki yang aku tau. Ini bukan Ozaki! Maka dari itu aku selalu berdo’a agar kau kembali.” Jelasnya
“Maafkan aku soal itu. Aku benar-benar ingin minta maaf.” Ujarku padamu. Kau mengangguk lalu melanjutkan cerita
“Lalu aku menjadi benci padamu. Sangat benci. Makanya aku setuju untuk bergabung dengan teman-teman untuk mengejaimu. Aku sangat senang saat kau dipermalukan di depan teman-teman. Tapi di dalam batinku aku tak bisa berbohong, aku masih sangat mengharapkanmu untuk jadi sahabatku lagi. Aku sangat menyesal. Lalu saat suatu pagi aku melihatmu memasukan sesuatu ke dalam lokerku lagi, aku kira itu adalah surat yang dulu seperti yang kau lakukan padaku, tapi saat aku tau itu adalah pecahan kaca, aku hancur. Aku tau kau sembunyi dan melihatku. Maka demi persahabatan kita dan agar kau puas, aku memakai sepatu itu. Lalu dampaknya adalah aku tak bisa menjadi model lagi karena kakiku terancam diamputasi. Semua kontrak kerja dibatalkan secara paksa. Aku bukan model lagi. Dan aku mulai menutup diri sampai sekarang.” Ceritamu panjang lebar. Aku melotot. Kalu aku tau bahwa perbuatanku sangat menyiksa batinmu. Aku tak akan melakukannya. Kau berjalan-jalan di dekat pagar. Tergiang dalam benakku kau akan melompat. Tapi kau hanya berdiri di situ memandang langit.
“Ya. Kita memiliki siksaan batin yang sama-sama menyakitkan. Dan aku harap kau mau memaafkanku Ozaki. Aku harap kau mau memaafkanku.” Ujarmu sambil menangis. Aku melangkah perlahan dan memelukmu.
“Tak apa Mika. Aku juga meminta maaf padamu. Aku jahat, karena aku kau tak bisa menjadi model. Aku telah merebut Yuki darimu. Maaf Mika. Maaf. Maaf karena aku merebut Yuki darimu.” Ujarku.
“Soal Yuki aku sudah rela. Aku tau dari dulu Yuki tak akan pernah bahagia denganku. Aku memang masih sakit hati, tapi aku akan berusaha menghapuskan rasa ini.”
Kami berdua menangis.
“Oh iya, apa kau selalu mendapat uang dari seseorang misterius?” tanyamu padaku
“Ya. Itu kau ya?” tanyaku heran
“Ya, itu aku. Aku menganggap walau kita tidak berteman lagi aku masih bisa membantumu. Seperti kau membantuku dengan surat itu.” Jawabmu tersenyum
“dan aku juga minta maaf soal sms itu. Itu aku yang mengirimkan. Hanya untuk menjahilimu.” Ujar kau malu. Aku kaget memang sangat kaget. Tapi entah mengapa aku malah tersenyum. Lalu kami memandang langit luas yang biru. Memang ini adalah kesalahan yang mungkin sedikit melawan takdir kami, tapi mungkin dari sinilah kami dapat mendapat hidayah. Bahwa persahabatan mampu melawan kejahatan apapun, persahabatan dapat membuka mata seseorang, menuju jalan yang lebih baik...
PROLOG...
Aku menutup buku diaryku. Ini adalah kisah lama kita Mika. Kini kau sudah tenang di alam sana. Dan aku juga disini sangat bahagia karena Yuki masih ada disampingku. Menjadi anugerahku yang sangat berharga. Dia menjadi pasangan benang merahku. Aku juga yakin kau bahagia disana. Aku tau kau akan senang kalau mendengar berita bahwa aku akan mempunyai anak dari Yuki. Dan aku akan memberi nama anak ini adalah
yuujou...

Kamis, 05 Agustus 2010

YUI - Tomorrow's Way

Yui - Tomorrow's Way Lyrics

Ima wo kowashite shimaitai
Ima ni sugaritsuite itai
Jibun no koto wa wakaranai

Yarinaoseru hazu nai yo
Shiranai machi ni kakurete mitemo
Mado goshi ni tada ima wo omou

Nigedashitai shoudou kara
Nigedasu made no koujitsu ni mayou

Chigireta kioku wo tadoreba
Ano koro ni datte modoreru
Itsuka no shounen mitai ni

Kanaeru tame umarete kita no
Osanaki hibi ni egaita uchuu
I'm a baby nakitaku mo naru
Te ni ireru tame no
Itami nara so good

Ikiru koto ga tatakai nara
Kachimake mo shikata ga nai koto
Sonna koto kurai wakatte iru yo

Nakidashitai shougeki kara
Hashiridashita asu e to kodou ga sawagu

Massugu ni ikite yukitai
Tada massugu ni ikite itai
Ano hi no shounen mitai ni

Kanaeru tame umarete kita no
Osanaki hibi ni kanjita kokyuu
I'm a baby nakitaku mo naru
Te ni ireru tame no
Itami nara so good

Dareka no kotoba ni tsumadzukitakunai
Madowasaretakunai...

Ashita mo kitto kagayaite iru
Osanaki hibi ni modoranakute ii
Tomorrow's way of my life kowagari dakedo
Hikikaesenai michi ni tatteru

Kanaeru tame umarete kita no
Osanaki hibi ni egaita uchuu
I'm a baby naitari shinai
Te ni ireru tame no
Itami nara so good